Judul Buku : Bulan Terbelah di Langit Amerika
Penulis : Hanum Salsabiela Rais dan Rangga
Almahendra
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2014
Jumlah Halaman : 344 Halaman
ISBN :
Buku karangan
Hanum Salsabiela Rais dan suaminya, Rangga Almahendra ini menceritakan
perjalanan Hanum yang mendapatkan tugas meliput berita tentang ‘Apakah dunia
akan lebih baik tanpa Islam’ di Amerika dengan narasumber keluarga korban 11
September 2001 yang beragama muslim dan non-muslim. Ia ke Amerika bersama
suaminya yang kebetulan juga mendapatkan tugas menghadiri konferensi di
Washington DC sekaligus melobi Philipus Brown. Di Amerika Hanum dengan suaminya
terpisah. Saat berpisah Hanum bertemu
dengan Azima, keluarga dari korban 11 September 2001. Sementara Rangga bertemu
dengan Philipus Brown. Ternyata Azima merupakan orang yang dicari Philipus
Brown. Philipus Brown mendapatkan amanah untuk menyerahkan kado pernikahan
dari seseorang yang telah menyelamatkan hidupnya dari peristiwa 11 September
2001, orang tersebut adalah suami Azima. Ahirnya Azima dan Philipus
Brown dipertemukan di konferensi melalui Hanum dan Rangga.
Novel
ini merupakan novel yang bergenre religi, khusunya agama islam. Hanum
menggunakan istilah bulan terbelah dua, yang merupakan salah satu mukjizat nabi
Muhammad untuk mengumpamakan dirinya dan suaminya yang terpisah. Perumpamaan itu
sangat tepat, karena sesuai dengan genre yang diambil. Perpaduaan antara fakta
sejarah yang pernah terjadi, bukti ilmiah, catatan perjalanan penulis, dan
kalimat-kalimat fiksi, membuat pembaca tertarik untuk terus membaca setelah
membaca beberapa halaman. Alur mundur yang digunakan pun juga mendukung cerita
dalam novel ini. Selain itu, gambar yang terdapat di covenya, yang berupa bulan
terbelah dua dan patung Liberty yang merupakan ciri khas Amerika, juga sesuai
dengan isi cerita.
Sayangnya
kalimat dalam menceritakan catatan perjalanannya itu, penulis menuli cerita
tersebut layaknya karangan imajinatif. Sehingga, membuat pembaca meragukan
kebenaran cerita itu. Penjelasan tentang mukjizat Nabi Muhammad tentang
membelah bulan dan bukti ilmiahnya di akhir cerita, saya rasa kurang tepat.
Karena hal itu, sama sekali tidak berkaitan dengan catatan perjalanan
penulis. Ada beberapa bagian juga yang
terlalu menceritakan sikap penganut agama lain terhadap Islam yang terlalu
kejam di Amerika. Padahal tidak semua umat agama lain berperilaku buruk
terhadap umat Islam di sana.