Cari Blog Ini

Minggu, 10 Februari 2019

Contoh Ulasan Naskah Drama yang Berjudul Gadis Modern



Judul Buku                  : Gadis Modern
Penulis                         : Adlin Affandi
Penerbit                       : Balai Pustaka
Tahun Terbit                : 1979
Jumlah Halaman          : 54 halaman
ISBN                           : -
            Naskah drama dengan judul Gadis Modern ini menceritakan tentang seorang pemuda yang ayahnya kaya raya. Ia menolak dijodohkan dengan anak teman ayahnya yang perperilaku layaknya gadis modern dan hanya mengejar harta pemuda tersebut. Naskah drama ini terdiri atas tiga babak. Babak pertama dan ketiga terjadi di ruang kerja ayah Ruslan. Sementara babak kedua terjadi di Medan, rumah keluarga Mariyana.
            Awalnya Ruslan menolak tawaran ayahnya untuk dijodohkan dengan Mariyana dan menunjungi Mariyana di Medan. Tetapi, setelah Rustam, adiknya memberitahukan sebuah rencan, ia pun setuju berangkat ke Medan. Di Medan yang mengunjungi keluarga Mariyana bukanlah Ruslan dan Rustam. Tetapi Basiran yang menyamar sebagai Rustam dan Adi yang menyamar sebagai Ruslan. Mereka merupakan anak buah di pabrik ayah Ruslan yang didandani layaknya Rusan dan Rustam. Karena Mariyana mengira Adi adalah Ruslan, ia pun menyampaikan cintanya kepada Adi.
            Beberapa hari setelah kunjungan ke Medan itu, Mariyana dan ayahnya berkunjung ke pabrik Salim, ayahnya Ruslan dan Rustam. Di sana, sandiwara yang dilakukan Ruslan, Rustam, Adi, dan Basiran terbongkar. Saat mengetahui Ruslan yang sebenarnya, Mariyana mengatakan mencintai Ruslan. Kemudian Adi mengatakan bahwa di Medan Mariyana mengatakan cinta kepada Adi. Rustam pun mengatakan bahwa Mariyana sebenarnya hanya mencintai harta. Akhirnya Salim marah dan membatalkan perjodohan itu.
            Judulnya menarik pembaca untuk membacanya. Halaman yang tidak terlalu banyak juga menarik pembaca. Penggunaan kertas warna kuning atau kertas novel sangat tepat, karena kertas tersebut membuat mata tidak cepat lelah. Sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membaca naskah ini. Permasalahan yang diangkat pun sering terjadi di keseharian, sehingga mudah dipahami.
            Sayangnya latar tempat yang digunakan dijelaskan secara ribet, sehingga sulit dipahami. Penjelasan tentang gerakan-gerakan yang dilakukan tokoh pun kurang. Sehingga pembaca sulit membanyangkan, pergerakan tokoh saat ini. Ada juga beberapa ucapan tokoh yang seharusnya menggambarkan kemarahan, namun kalimat dalam ucapan tersebut tidak seperti sedang marah.