Interaksi sosial adalah suatu jenis tindakan yang terjadi
ketika dua atau lebih objek memengaruhi atau memiliki efek satu sama lain.
Syarat-syarat
terjadinya interaksi
ð
Kontak
sosial
Sebuah
tindakan yang menimbulkan kesadaran untuk saling berhubungan dari satu pihak dengan pihak lainnya.
Ø Macam-macam kontak sosial :
1. Berdasarkan bentuk hubungannya
a. Kontak Positif : biasanya berakhir pada interaksi sosial yang juga
positif (seperti: kerja sama).
b. Kontak Negatif : biasanya berakhir pada interaksi sosial yang negatif
seperti pertengkaran.
2. Berdasarkan tingkat hubungannya
a. Kontak Primer : kontak sosial yang terjadi dengan kedua belah pihak
bertatap muka secara langsung.
Contoh : Penjual dengan pembeli.
b. Kontak Sekunder : Kontak sosial yang terjadi secara tidak langsung
( atau melalui perantara ).
Contoh : ketika kita berbicara melalui telepon.
ð Komunikasi
Yaitu
suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lain.
Komponen terjadinya komunikasi : 1. Pengirim (sender) : pihak yang mengirimkan informasi.
2. Pesan (message) : isi atau informasi yang akan disampaikan.
3. Saluran (channel) : media yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
4. Penerima (receiver) : pihak yang menerima pesan.
5. Umpan balik (feedback) :tanggapan dari penerima terhadap pesan yang
dikirim oleh si pengirim.
Ciri-ciri interaksi sosial
1. Pelaku
lebih dari satu orang.
2. Ada
komunikasi dan kontak sosial antarpelaku.
3. Masing-masing
pihak mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, tujuan dari kedua belah pihak
bisa sama ataupun berbeda.
4. Terikat
dengan dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlang (masa
lalu, sekarang, dan masa depan).
Faktor-faktor yang memengaruhi interaksi
a.
Imitasi
Tindakan
sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik suatu pihak
tertentu.
b.
Identifikasi
Kecenderungan
atau keingin dalam diri seseorang untuk menyamakan dirinya dengan pihak
lainEmpati . n
c.
Simpati
Proses
kejiwaadimana seorang individu merasa tertarik atau terhubung dengan orang
lainnya.
d.
Empati
Ketertarikan
terhadap seseorang secara emosional terhadap orang lain.
e.
Sugesti
Pemberian
pengaruh atau merangsang tumbuhnya pandangan seseorang pada orang lainnya
melalui cara tertentu sehingga orang gtersebut memiliki pandangan yang sama
dengan pihak yang mensugestinya.
f.
Motivasi
Proses
yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuan dalam
kehidupannya
Macam-macam Bentuk Interaksi
1.
Assosiatif
ð Interaksi
sosial yang mengarah kepada hal-hal yang bersifat positif.
Dibagi
menjadi :
a.
Kerja
Sama
suatu usaha bersama antara pihak yang melakukan interaksi sosial untuk mencapai
tujuan bersama.
o Gotong royong,
yaitu bentuk kerja sama yang dilakukan secara sukarela untuk kepentingan
bersama.
o Bergaining,
yaitu pertukaran barang atau jasa berdasarkan perjanjian tertentu.
o Kooptasi,
penerimaan unsur-unsur baru dalam sistem kepemimpinan untuk menghindari adanya
konflik.
o Koalisi,
kombinasi dari dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang bersama.
o Joint venture,
yaitu bentuk kerja sama dalam suatu pekerjaan
khusus yang hasilnya akan dibagi menurut porsi tertentuyang disepakati bersama.
b.
Akomodasi
=
proses sosial untuk meredakan pertentangan antara dua pihak atau lebih.
v Koersi,
yaitu akomodasi yang terjadi karena paksaan kehendak dari suatu pihak (yang
lebih kuat) terhadap pihak lain yang lebih lemah.
v Kompromi,
yaitu akomodasi yang terbentuk karena pihak yang terlibat bersedia merasakan
dan memahami kegiatan pihak lain serta mengupayakan suatu cara untuk meredakan
perselisihan dengan persetujuan pihak yang terlibat.
v Arbitrase,
yaitu akomodasi yang terjadi karena pihak yang terlibat pertentangan tidak bisa
menyelesaikan masalah mereka sehingga diundang pihak ketiga yang kedudukannya
lebih tinggi untuk membantu penyelesaian masalah.
v Mediasi,
mengundang pihak ketiga untuk menyelesaikan permasalahan.
v Ajudukasi,
proses akomodasi penyelesaian perkara melalui pengadilan.
v Kosiliasi,
yaitu usaha mempertemukan keinginan kedua belah pihak dan mencapai pada
persetujuan bersama melalui perundingan.
v Stalemate,
yaitu menurunkan kekuatan dua belah pihak yang berselisih serendah mungkin
sehingga mencapai satu titik imbang.
v Segregasi,
yaitu pihak yang bertentangan saling memisahkan diri atau saling menghindar
satu sama lain.
v Gencatan senjata,
yaitu penangguhan permusuhan atau peperangan dalam waktu tertentu.
c.
Asimilasi
=
proses penggabungan kebudayaan sehingga masing-masing pihak yang terlibat
merasakan adanya kebudayaan tunggal baru milik bersama.
Faktor-faktor yang
memiliki asimilasi :
1. Toleransi
2. Kesempatan
dalam bidang ekonomi yang seimbang
3. Sikap
saling menghargai
4. Sikap
terbuka dari golongan yang brkuasa dalam lingkungan masyarakatnya
5. Persamaan
unsur-unsur kebudayaan dasar
6. Perkawinan
campuran
7. Adanya
tujuan dan musuh yang sama.
d.
Akulturasi
=
proses diterimanya unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian dari unsur-unsur kebudayaan yang sudah ada sebelumnya.
2.
Dissosiatif
ð Interaksi
sosial yang mengrarah kepada hal-hal negatif.
a.
Persaingan
Ø Proses
sosial saling bersaing antara suatu pihak dengan pihak lainnya secara bersih
tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mencapai tujuan tertentu.
b.
Kontraversi
Ø Suatu
bentuk interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan konflik.
c.
Konflik/Pertentangan
Ø Interaksi
sosial negatif dimana suatu pihak berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang atau menghilangkan pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan.
Keteraturan
Sosial
ð Suatu
keadaan dimana hubungan-hubungan sosial yang berlangsung diantara anggota
masyarakat berlangsung selaras, serasi, dan harmonis sesuai dengan norma dan
nilai yang berlaku dalam masyarakat.
ð Unsur-unsur Keteraturan
Sosial
1.
Tertib
Sosial
Bila
terjadi keselarasan antara tindakan anggota masyarakat dengan nilai dan norma
yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Contoh : tertib di
jalan raya setiap pengendara memahami dan menyesuaikan tindakannya dengan norma
dan nilai yang berlaku di jalan raya.
2.
Order
Order
atau social order yaitu suatu sistem norma dan nilai yang diakui dan dipatuhi
oleh masyarakat.
Contoh : peraturan
tentang disiplin, masa belajar, dan tahapan kegiatan belajar.
3.
Keajegan
Suatu
keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan sosial yang tetap dan
berlangsung secara terus menerus.
Contoh : setiap pagi
siswa pergi ke sekolah dan tahapan belajar.
4.
Pola
Pola
yaitu bentuk umum suatu interaksi sosial.
Contoh : pola penggunaan
waktu bagi belajar.