Cari Blog Ini

Sabtu, 09 Desember 2017

Sosialisasi dan Kepribadian



·
*    Sosialisasi
Proses dimana seseorang mempelajari pola-pola hidup dalam masyarakat sesuai dengan nilai-nilai, norma, dan kebiasaan yang berlaku untuk berkembang sebagai anggota masyarakat dan sebagai individu.
 
*      Tahap-tahap sosialisasi menurut G. H. Mead
1.    Persiapan (Prepatory Stage)
ð  Tahap awal dalam sosialisasi yang dilakukan oleh manusia yang dimulai sejak manusia lahir di dunia.
2.    Tahap meniru (Play Stage)
ð  anak mulai mampu meniru secara sempurna.
3.    Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
ð  Kemampuan menempatkan dirinya pada posisi orang lain mulai meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara beregu.
4.    Tahapn Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other)
ð  Seseorang telah menyadari pentingnya peraturan sehingga kemampuan bekerjasama menjadi mantap.
*       
     Tujuan Sosialisasi
1.    Sosialisasi bertujuan agar setiap individu mampu mendapatkan bekal keterampilan yang kelak nantinya akan dia butuhkan untuk tetap hidup.
2.    Setiap individu dapat berkomunikasi dengan efektif sehingga kemampuan membaca, menulis, dan berbicara dapat berkembang.
3.    Mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4.    Setiap individu dapat membiasakan dirinya dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat.
5.    Membentuk sistem perilaku melalui pengalaman yang dipengaruhi oleh watak kepribadiannya.
6.    Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan kepada seseorang yang mempunyai tugas pokok dalam masyarakat.
*    
           Bentuk-bentuk sosialisasi
ð  Menurut Peter L. Berger
1.    Sosialisasi primer, yaitu sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga).
2.    Sosialisasi sekunder, yaitu memeprkenalkan individu ke dalam kelompom tertentu dalam masyarakat.
a.    Resosialisasi, yaitu proses sosialisasi dimana seseorang diberi identitas baru.
Contoh : seseorang yang dirawat di rumah sakit jiwa mendapat identitas baru sebagai orang yang sakit jiwa.
b.    Desosialisasi, yaitu suatu proses sosialisasi dimana seseorang megalami pencabutan identitas diri yang lama.
Contoh : orang yang telah selesai menjalani masa hukuman dan menjadi anggota masyarakat kembali, maka identitasnya sebagai narapidana telah dicabut.
ð  Pola Sosialisasi dalam Keluarga
a.    Represif, yaitu sosialisasi yang lebih menekankan penggunaan hukuman, terutama hukuman fisik terhadap kesalahan yang dilakukan oleh anak.
Contoh : memukul anak yang tidak mau belajar
b.    Partisipatif, yaitu pola yang lebih menekankan interaksi anak yang menjadi pusat sosialisasi.
*        
     Media Sosialisasi
ð  Pihak-pihak yang menjadi perantara terjadinya sosialisasi.
1.    Macam-macam media sosialisasi :
a.    Keluarga => memberi pengertian kepada anak tentang peranannya baik di dalam keluarga ataupun di masyarakat.
b.    Teman sepermainan => menerapkan prinsip hidup bersama diluar lingkungan keluarga dengan tujuan mendapat kesenangan.
c.    Lingkungan Sekolah => tempat belajar bagi seorang anak.
d.    Lingkungan Kerja => penyesuaian tingkah laku, baik penyesuaian antarpribadi maupun lingkungan kerja secara umum.
e.    Organisasi => tipe pembentukan kolektif yang dimaksud untuk mencapai tujuan-tujuan khusus.
f.     Media masaa.
*      Kepribadian
ð  Keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas, dan juga perilaku seseorang untuk bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
*       
     Faktor-faktor pembentuk kepribadian
1.    Warisan Biologis, yaitu setiap manusia mempunyai karakteristik fisik yang berbeda-beda dengan orang lain, bahkan orang kembar sekalipun.
2.    Warisan Lingkungan Alam, yaitu melalui penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
3.    Warisan Sosial atau Kebudayaan, yaitu manusia berusaha untuk mengubah alam agar sesuai dengan kebudayaannya guna untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4.    Sifat Dasar, yaitu potensi yang dimiliki seseorang yang diwarisi dari ayah dan ibunya.
5.    Lingkungan Prenatal(lingkungan kandungan ibu), yaitu kondisi ibu yang menetukan kondisi bayi yang ada dalam kandungannya,baik secara fisik maupun psikis.
6.    Lingkungan, lingkungan tempat individu tinggal akan berpengaruh pada kepribadiannya.