·
Sosialisasi
Proses
dimana seseorang mempelajari pola-pola hidup dalam masyarakat sesuai dengan
nilai-nilai, norma, dan kebiasaan yang berlaku untuk berkembang sebagai anggota
masyarakat dan sebagai individu.
Tahap-tahap sosialisasi menurut G. H. Mead
1. Persiapan
(Prepatory Stage)
ð Tahap
awal dalam sosialisasi yang dilakukan oleh manusia yang dimulai sejak manusia
lahir di dunia.
2. Tahap
meniru (Play Stage)
ð anak
mulai mampu meniru secara sempurna.
3. Tahap
Siap Bertindak (Game Stage)
ð Kemampuan
menempatkan dirinya pada posisi orang lain mulai meningkat sehingga
memungkinkan adanya kemampuan bermain secara beregu.
4. Tahapn
Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other)
ð Seseorang
telah menyadari pentingnya peraturan sehingga kemampuan bekerjasama menjadi
mantap.
Tujuan Sosialisasi
1. Sosialisasi
bertujuan agar setiap individu mampu mendapatkan bekal keterampilan yang kelak
nantinya akan dia butuhkan untuk tetap hidup.
2. Setiap
individu dapat berkomunikasi dengan efektif sehingga kemampuan membaca,
menulis, dan berbicara dapat berkembang.
3. Mengendalikan
fungsi-fungsi organik melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4. Setiap
individu dapat membiasakan dirinya dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok
yang ada pada masyarakat.
5. Membentuk
sistem perilaku melalui pengalaman yang dipengaruhi oleh watak kepribadiannya.
6. Menanamkan
nilai-nilai dan kepercayaan kepada seseorang yang mempunyai tugas pokok dalam
masyarakat.
Bentuk-bentuk sosialisasi
ð Menurut Peter L. Berger
1. Sosialisasi primer,
yaitu sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar
menjadi anggota masyarakat (keluarga).
2. Sosialisasi sekunder,
yaitu memeprkenalkan individu ke dalam kelompom tertentu dalam masyarakat.
a. Resosialisasi,
yaitu proses sosialisasi dimana seseorang diberi identitas baru.
Contoh : seseorang
yang dirawat di rumah sakit jiwa mendapat identitas baru sebagai orang yang
sakit jiwa.
b. Desosialisasi,
yaitu suatu proses sosialisasi dimana seseorang megalami pencabutan identitas
diri yang lama.
Contoh : orang yang
telah selesai menjalani masa hukuman dan menjadi anggota masyarakat kembali,
maka identitasnya sebagai narapidana telah dicabut.
ð Pola Sosialisasi dalam
Keluarga
a. Represif,
yaitu sosialisasi yang lebih menekankan penggunaan hukuman, terutama hukuman
fisik terhadap kesalahan yang dilakukan oleh anak.
Contoh : memukul anak
yang tidak mau belajar
b. Partisipatif,
yaitu pola yang lebih menekankan interaksi anak yang menjadi pusat sosialisasi.
Media Sosialisasi
ð Pihak-pihak
yang menjadi perantara terjadinya sosialisasi.
1. Macam-macam media
sosialisasi :
a. Keluarga
=> memberi pengertian kepada anak tentang peranannya baik di dalam keluarga
ataupun di masyarakat.
b. Teman sepermainan => menerapkan
prinsip hidup bersama diluar lingkungan keluarga dengan tujuan mendapat
kesenangan.
c. Lingkungan Sekolah => tempat
belajar bagi seorang anak.
d. Lingkungan Kerja => penyesuaian
tingkah laku, baik penyesuaian antarpribadi maupun lingkungan kerja secara
umum.
e. Organisasi => tipe
pembentukan kolektif yang dimaksud untuk mencapai tujuan-tujuan khusus.
f. Media masaa.
Kepribadian
ð Keseluruhan
sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas, dan juga perilaku seseorang
untuk bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
Faktor-faktor pembentuk kepribadian
1. Warisan Biologis,
yaitu setiap manusia mempunyai karakteristik fisik yang berbeda-beda dengan
orang lain, bahkan orang kembar sekalipun.
2. Warisan Lingkungan Alam,
yaitu melalui penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
3. Warisan Sosial atau
Kebudayaan, yaitu manusia berusaha untuk mengubah alam
agar sesuai dengan kebudayaannya guna untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Sifat Dasar,
yaitu potensi yang dimiliki seseorang yang diwarisi dari ayah dan ibunya.
5. Lingkungan Prenatal(lingkungan
kandungan ibu), yaitu kondisi ibu yang menetukan
kondisi bayi yang ada dalam kandungannya,baik secara fisik maupun psikis.
6. Lingkungan,
lingkungan tempat individu tinggal akan berpengaruh pada kepribadiannya.