Cari Blog Ini

Jumat, 27 Oktober 2017

Kincir Angin



KINCIR ANGIN
Kincir angin yang pertama kali digunakan adalah di Persia pada abad 5. Kemudian kincir angin tersebut menyebar ke seluruh Eropa. Pada awalnya, kincir angin digunakan untuk membantu proses irigasi, menggiling hasil panen, dan kadang juga digunakan sebagai sarana informasi: kalau anggota keluarga si pemilik kincir angin meninggal, maka posisi kincir menyimpang dari biasanya. Fungsi dari kincir angin pun sekarang bertambah, tidak hanya sebagai tempat obyek wisata, kincir angin juga mempunyai berbagai macam kegunaan, antara lain untuk mengalihkan air dan angin, mengasah kayu, memproduksi kertas, mengeluarkan minyak dari biji, dsb. Pada Prinsipnya kincir angin bekerja sebagai "Energy Receiver" artinya dia menerima energy (kinetik) dari angin dan mentransfernya menjadi energy lain yang "consumable" seperti listrik.
KOMPONEN-KOMPONEN KINCIR ANGIN


a.      Anemometer
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol.
b.     Blades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat dan berputar.
c.      Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar.
  1. Controller
    Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.
  2. Gear box            
    Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin dan insinyur generator mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada kecepatan rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi.
  3. Generator
    Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC.
  4. High-speed shaft            
    Drive generator.
  5. Low-speed shaft             
    Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
  6. Nacelle
    Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi, generator, kontrol, dan rem.
  7. Pitch
    Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.
  8. Rotor
    Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
  9. Tower
    Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja. Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.
  10. Wind direction                
    Ini adalah turbin pertama”yang disebut karena beroperasi melawan angin. turbin lainnya dirancang untuk menjalankan “melawan arah angin,” menghadap jauh dari angin.
  11. Wind vane         
    Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakkan turbin dengan koneksi yang benar dengan angin.

CARA KERJA KINCIR ANGIN:
       Angin akan meniup dan menumbuk sayap kipas
       Pusat rotasi menimbulkan Torsi pada sayap kipas
       Bagian sayap yang lain mengalami hal yang sama dan terjadila rotasi
       Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox kecepatan perputaran poros ditingkatakan dengan cara mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox
       Gearbox dihubungkan ke generator. generator merubah energi mekanik menjadi energi listrik dan dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikan tegangannya kemudian baru didistribusikan ke konsumen

KEUNTUNGAN ENERGI ANGIN ATAU PLTA
a)      Sumber energi terbarukan. Yang pertama adalah angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan. Dikatakan menjadi sumber energi terbarukan karena sumber energi angin tidak akan pernah habis, tidak seperti minyak bumi.
b)      Tidak menimbulkan emisi. Yang kedua adalah tidak menimbulkan emisi. Listrik yang dihasilkan oleh angin tidak menimbulkan emisi yang bisa menyebabkan hujan asam ataupun gas rumah kaca. Seperti yang Anda ketahui penggunaan bahan bakar fosil dapat menyebabkan hujan asam. Hujan asam yang terjadi pun dapat mempengaruhi kehidupan di bumi, seperti ikan dan tumbuhan mati, besi berkarat dan lainnya.
c)       Ramah lingkungan. Kelebihan menggunakan pembangkit listrik tenaga angin selanjutnya adalah ramah lingkungan. Selain terbarukan, energi angin merupakan salah satu sumber energi alternatif yang jika digunakan tanpa mencemari lingkungan.
d)      Menggunakan space yang lebih kecil. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya, energi angin hanya membutuhkan beberapa meter untuk membentuk pondasi turbin angin. Tentu saja tanah di sekitar turbin dapat digunakan untuk keperluan lainnya, salah satunya yaitu untuk pertanian.

KELEMAHAN ENERGI ANGIN ATAU PLTA
  1. Tidak mudah diprediksi. Sama seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga air juga tidak mudah diprediksi. Meskipun sumber terbarukan, akan tetapi sumber energi angin kurang dapat diandalkan untuk ada terus menerus.
  2. Memerlukan biaya yang tinggi. Kelemahan yang kedua adalah memerlukan biaya yang cukup tinggi. Seperti yang kita ketahui biasanya pembangkit listrik yang satu ini dibangun di tempat yang jauh dari sumber beban. Dan tentu saja semua itu membutuhkan transmisi dengan biaya yang cukup tinggi.
  3. Biaya perawatan tinggi. Selain itu, biaya perawatan atau cost maintenance turbin angin juga sangatlah tinggi. Hal ini dikarenakan turbin angin memiliki beberapa bagian yang mudah rusak seiring dengan berjalannya waktu.
  4. Ancaman bagi kehidupan liar. Kenapa bisa dikatakan sebagai ancaman bagi kehidupan liar? Ini karena burung yang terbang bebas dapat terbunuh dan terluka jika terbang menuju ke arah turbin angin tersebut.
  5. Membutuhkan turbin angin yang banyak. Berikutnya adalah membutuhkan turbin yang banyak. Untuk menghasilkan listrik yang sama dengan pembangkit fosil. Dibutuhkan turbin angin yang banyak, dengan begitu dibutuhkan pula area yang luas.