Cari Blog Ini

Selasa, 26 September 2017

Makanan



MAKANAN
Makanan merupakan zat yang sangat dibutuhkan untuk proses hidup.Tanpa makanan, manusia akan mati. Makanan yang dimasukkan ke dalam tubuh mengalami proses pemecahan secara mekanik dan kimiawi menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana. Peristiwanya disebut dengan pencernaan. Zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia mempunyai beberapa fungsi penting, diantaranya adalah:
1.      Sebagai sumber/ penghasil energi
zat makanan dapat menyediakan energi untuk berbagai aktivitas tubuh. Zat makanan yang berperan yaitu karbohidrat dan lemak.
2.      Sebagai pembangun tubuh
zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan penggantian sel-sel tubuh yang rusak. Zat makanan yang berperan yaitu protein dan beberapa mineral
3.      Sebagai pelindung
a.    zat makanan yang berperan menjaga keseimbang-an (homeostatis) proses-proses biologis/ meta-bolisme dalam tubuh (mengatur kerja hormon, mengatur pertumbuhan tulang, mempengaruhi kerja jantung, dan mengatur penghantaran impuls pada sel-sel saraf).
b.    Zat makanan yang berperan yaitu protein, vitamin, mineral dan air

Berdasarkan kemampuan membuat makanan, makhluk hidup digolongkan menjadi:
1. Organisme Autotrof, organisme yang mampu membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis, contoh : tumbuhan
            Proses Fotosintesis : 6H2O + 6CO2 --> C6H12O6+6O2
2. Organisme Heterotrof, organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri, tetapi memerlukan makanan dari organisme autotrof. contoh : hewan dan manusia.
Cara memperoleh makanan pada organisme heterotrof adalah:
      Digesti (mencerna), pada manusia, hewan tingkat tinggi.
      Absorpsi (menyerap), pada jamur, hewan tingkat rendah.

Zat-Zat makanan yang Dibutuhkan oleh Manusia Berdasarkan keperluan tubuh, zat-zat makanan dibedakan menjadi 2 kelompok :
  1. Zat makanan makro
            contoh : karbohidrat, lemak dan protein
B. Zat makanan mikro
            contoh : vitamin dan mineral

Zat-zat makanan yang diperlukan manusia antara lain:
A.    Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur  karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Komponen dasar dari karbohidrat adalah monosakarida, yaitu karbohidrat yang paling sederhana, yang memiliki satu gugus gula dan mempunyai rasa manis. Molekul-molekul monosakarida dapat berikatan membentuk disakarida dan polisakarida.
Sumber karbohidrat adalah padi, jagung, gandum dan biji-bijian lainnya, sagu, ketela pohon, ketela rambat, dan kentang.
Kelebihan karbohidrat akan disimpan dalam bentuk lemak dalam perut, disekeliling ginjal, jantung dan dibawah kulit sehingga orang dapat menjadi gemuk.
Macam-macam karbohidrat
1.      Monosakarida (C6H12O6)
Jumlah gugus gula             : satu
Sifat                                  : rasa manis, mudah larut dalam air
Contoh                            : eksosa, glukosa, galaktosa, ribosa (penyusun RNA), deoksiribosa (penyusun DNA)
2.      Disakarida (C12H22O11)
Jumlah gugus gula             : dua
Sifat                                  : rasa manis, mudah larut dalam air
Contoh                               : Laktosa (glukosa + galaktosa), Sukrosa (glukosa + fuktosa), maltosa (glukosa + glukosa)
3.      Polisakarida (C6H10O5)
Jumlah gugus gula             : lebih dari sepuluh
Sifat                                  : umumnya tidak berasa/berasa pahit, sukar larut dalam air
Contoh                                         : Amilum, glikogen (gula otot), selulosa, pektin, lignin, kitin
Fungsi karbohidrat :
1.    Sumber energi utama. Pada proses respirasi, 1  gram glukosa menghasilkan 4,1 kalori.
2.    Merupakan bahan pembentuk senyawa kimia lain, misalnya asam lemak sebagai penyusun lemak dan asam amino sebagai penyusun protein.
3.    Merupakan komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat penting dalam pewarisan sifat. Gen terdiri dari asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) yang merupakan karbohidrat beratom C lima.
4.    Membantu proses buang air besar. Selulosa merupakan polisakarida berserat yang sulit dicerna, tetapi dalam sisa pencernaan dapat mencegah konstipasi (sembelit).
Metabolisme Karbohidrat:
  Karbohidrat mengalami pencernaan secara mekanis dan kimiawi.
  Hasil pencernaan tersebut berupa monosakarida seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa
  Monosakarida diserap oleh darah di jonjot usus halus, selanjutnya melalui vena porta hepatica dibawa ke hati
  Fruktosa dan galaktosa diubah menjadi glukosa agar dapat diproses dalam respirasi sel
  Di dalam hati, glukosa mengalami dua kemungkinan:
  Beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel tubuh.
  Jika terdapat kelebihan akan diubah menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin.
  Untuk menghasilkan energi, glukosa mengalami proses oksidasi yaitu:
  1. Glikolisis
  Glukosa diaktifkan oleh molekul ATP menjadi glukosa fosfat
  Melalui tahap-tahap proses kimia yang kompleks, glukosa fosfat diubah menjadi asam piruvat, yaitu senyawa hasil akhir glikolisis yang memiliki 3 atom karbon.
  1. Daur Kreb’s
  Asam piruvat mengalami oksidasi sehingga melepaskan CO2 dan asetil Ko-A.
  Asetil Ko-A mengalami oksidasi sempurna di dalam siklus asam sitrat (daur kreb’s) sehingga menghasilkan atom Hidrogen berenergi tinggi, serta membebaskan molekul CO2
  1. Sistem Transpor elektron
  Atom hidrogen berenergi tinggi dari siklus kreb’s aka dipisahkan menjadi proton (H+) dan elektron berenergi tinggi.
  Ion H+ menangkap elektron dari oksigen bebas membentuk senyawa air.
  Elektron berenergi tinggi dipindahkan ke dalam molekul pembawa elektron (NAD dan FAD) untuk masuk ke dalam rantai transpor elektron dan fosforilasi oksidatif yang akhirnya menghasilkan energi berupa ATP.
  Proses ini berlangsung dengan bantuan enzim sitokrom.

B.     Lemak
Lemak adalah sumber energi yang tinggi. Satu gram lemak menghasilkan energi 9 kilokalori.
Lemak tersusun oleh unsur karbon (C), hidrogen (H), Oksigen (O), dan kadang-kadang fosfor (P) serta nitrogen (N).
Berdasarkan komposisi kimianya lemak dibedakan menjadi lemak sederhana, lemak campuran,dan derivat lemak.
Fungsi lemak adalah sumber energi; pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah; pelarut vitamin A, D, E, dan K; pelindung alat-alat tubuh yang vital (antara lain jantung, lambung), yaitu sebagai bantalan lemak; bahan penyusun hormon dan vitamin.
Macam-macam lemak:
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Berdasarkan asalnya, lemak dapat dibedakan menjadi 2 yaitu lemak nabati dan lemak hewani.
1.      Lemak nabati  adalah lemak dari tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, kemiri, zaitun, berbagai tanaman kacang, dan buah avokat.
2.      Lemak hewani adalah lemak dari hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur. 

C.    Protein
Satu gram protein menghasilkan energi sebesar 4 kilokalori.
Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur C, O, H, N dan kadang-kadang mengandung unsur S dan P.
Komponen dasar dari senyawa protein adalah asam amino. Asam amino dibedakan menjadi:
a.       Asam amino esensial
b.      Asam amino semi esensial
c.       Asam amino non esensial
Macam-macam protein:
Berdasarkan asalnya, protein dibedakan menjadi 2 yaitu protein hewani dan protein nabati.
1.      Protein hewani adalah protein dari hewan yang dapat diperoleh dari berbagai macam daging, telur, ikan asin, cumi-cumi, udang, susu, dan keju. Kandungan asam amino protein hewani lebih lengkap dibandingkan dengan potein nabati.
2.             Protein nabati adalah protein dari tumbuhan yang dapat diperoleh dari kacang tanah, kedelai, kecap, tempe, tahu, kacang ercis, dan kacang merah.
Protein yang kita makan akan dicerna dan menjadi asam amino yang siap diserap di usus halus. Di dalam tubuh, asam amino tersebut akan diubah kembali menjadi protein sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Protein berfungsi sebagai penyusun sel-sel baru untuk pertumbuhan, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan mengatur semua proses di dalam tubuh.
Kekurangan protein menyebabkan pertumbuhan terhambat dan mudah terkena infeksi.
Kelebihan protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh. Kelebihan protein akan dikeluarkan dalam bentuk urin.


D.    Mineral
Tubuh membutuhkan mineral dalam jumlah sedikit yaitu ± 4% dari kebutuhan kalori total.
Mineral dapat diperoleh dari daging, sayuran, buah-buhan, susu dan keju. Mineral berfungsi sebagai zat penyusun tubuh, mempercepat reaksi dan menjaga kondisi fisiologi tubuh.
Mineral tidak mengalami proses pencernaan, karena sifatnya mudah larut dalam air sehingga mineral mudah diserap oleh darah di kapiler jonjot-jonjot usus halus.
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, mineral dikelompokkan menjadi 2, yaitu makroelemen dan mikroelemen.
  Makroelemen adalah unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang banyak, misalnya natrium (Na), kalsium (Ca), kalium (K), fosfor (P), Magnesium (Mg), klor (Cl), belerang (S), flour (F), dan iodium (I). M
  Mikroelemen adalah unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, misalnya mangaan (Mn), kromium (Cr), kobalt (Co), dan Molibdenum (Mo), seng (Zn) dan tembaga (Cu)

E.     Vitamin
Vitamin adalah zat organik pelengkap makanan yang diperlukan tubuh. Fungsi vitamin yaitu untuk memperlancar metabolisme tubuh. Vitamin tidak menghasilkan energi.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
Vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.

F.     Air
Air tidak menghasilkan energi, tetapi kandungan air di dalam tubuh manusia ±60-65% berat tubuh. 
Air berfungsi untuk pelarut senyawa-senyawa, mengangkut zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan, dan menjaga stabilitas suhu tubuh.
Air yang diperlukan tubuh diperoleh langsung dari air minum dan secara tidak langsung diperoleh dari bahan makanan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
Jumlah air yang dibutuhkan oleh tubuh bergantung pada berat badan dan aktivitas tubuh. Orang dewasa setiap hari minimal minum 8 gelas air untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

ZAT ADITIF MAKANAN:
1.        Bahan pengawet:
 Alami: (gula, garam dapur)
Buatan: (formalin, borak, natrium benzoat, BHT, BHA)
2.        Bahan pewarna:
Alami: (kunir , daun suji, salam)
Buatan: warna tektil, anilin,  indigokarmin (kuning), karamel (coklat).
3.        Zat penyedap:
Alami: (kayu manis, polo, sere)
Buatan: monosodium glutamat (MSG) atau natrium glutamat (vetsin).
4.        Zat perasa:
Alami: (pandan, jeruk purut),
Buatan: amil asetat (pisang), amil valerat (apel).

 JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN UNTUK BERBAGAI KEGIATAN
No.
kegiatan
Kebutuhan kalori/kg berat badan/jam
1.
Tiduran
0,4
2.
Duduk atau makan
0,45
3.
Menulis
0,5
4.
Berdiri tenang
0,5
5.
Berhias
0,6
6.
Cuci piring
1,0
7.
Mengetik
1,0
8.
Berjalan cepat
1,8
9.
Menukang
2,0
10.
Naik sepeda
2,4
11.
Menari
3,5
12.
Main pingpong
4,0
13.
 Menggergaji
5,2
14.
Lari cepat
6,8
15.
Balap sepeda
7,0
16.
Berenang
7,4

Uji Kualitas Makanan
  Kandungan gizi dalam makanan dapat diketahui melalui uji makanan. Hal ini tidak dimaksudkan untuk mengetahui jumlah kandungan zat (kuantitas) melainkan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan zat (kualitas) pada makanan.
  Berikut adalah cara menguji kandungan makanan, yaitu:
  1. Untuk menguji adanya tepung, digunakan larutan yodium. Jika tepung diberi larutan yodium, maka warnanya berubah menjadi biru kehitaman.
  2. Untuk menguji adanya protein, digunakan larutan biuret. Jika protein diberi larutan biuret maka warnanya berubah menjadi ungu.
  3. Untuk menguji adanya gula, digunakan larutan benedict. Jika gula diberi larutan benedict dan dipanaskan, akan terbentuk endapan berwarna orange.
  4. Untuk menguji adanya lemak, digunakan kertas HVS. Jika makanan mengandung lemak, kertas HVS akan berubah menjadi transparan.

MAKANAN YANG SEIMBANG
  Menu makanan yang seimbang harus terdapat golongan makanan sumber tenaga, golongan pembangun sel jaringan, dan golongan pengatur kerja faal dalam tubuh.
  Makanan yang sehat dan seimbang tidak harus makanan yang mahal harganya, tetapi cukup dan lengkap gizinya.
  Makanan yang cukup artinya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.
  Terlalu banyak makanan akan menyebabkan obesitas atau kegemukan.
  Obesitas dapat mengakibatkan jantung koroner, kolesterol tinggi, dan asam urat tinggi.
  Jumlah makanan seimbang untuk setiap orang berbeda-beda tergantung dari usia, berat badan, jenis makanan, dan iklim. Berikut ini kebutuhan kalori sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhan zat makanan seseorang.

KEBUTUHAN KALORI BERDASARKAN USIA DAN KEBUTUHAN ZAT SESEORANG
No.
Usia
Kkal (Kilo Kalori)/hari
1.
1-3 th
1210
2.
4-6 th
1600
3.
7-9 th
1900
4.
10-12 th
1750 (P), 1950 (L)
5.
13-15 th
1900 (P), 2100 (L)
6.
16-20 th
1950 (P), 2500 (L)
7.
Dewasa Jenis kerja
Ringan
Sedang
berat
1800 (P), 2380 (L)
2150 (P), 2650 (L)
2600 (P), 3200 (L)

MENYUSUN MENU MAKANAN
  Penyusunan menu makanan yang memenuhi syarat kesehatan harus memperhatikan kecukupan energi, protein, lemak dan karbohidrat.
  Kecukupan energi sehari sesuai golongan umur yaitu:
            1. umur 10-14 tahun
                        - untuk pria                  : 210-219 kJ/kg berat badan
                        - untuk wanita             : 169-221 kJ/kg berat badan
            2. umur 14-18 tahun
                        - untuk pria                  : 168-210 kJ/kg berat badan
                        - untuk wanita             : 168 kJ/kg berat badan
  Kecukupan protein untuk anak golongan umur 10-18 tahun yaitu 1-15gr/kg berat badan;
  Kebutuhan lemak yang dianjurkan yaitu 10-20% dari energi total; dan
  Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan yaitu 60-70% dari energi total.

PENYAKIT DEFISIENSI AKIBAT MAKANAN TIDAK SEIMBANG
  KEP ada 2 macam yaitu merasmus dan kwasiorkor.
  1. Merasmus adalah penyakit kelaparan atau kekurangan energi. Ciri-cirinya yaitu otot mengecil, tidak ada lapisan lemak dibawah kulit, wajah tampak tua, dan berat badan sangat berkurang.
  2. Kwasiorkor adalah penyakit yang disebabkan kekurangan protein. Ciri-cirinya yaitu otot tidak berkembang baik, kaki bengkok, rambut coklat dan mudah rontok, serta perut membuncit.
  Rabun Senja (Xeroftalmia)
Penderita rabun senja tidak dapat melihat benda disekelilingnya pada waktu senja hingga akhir malam.
  Penyakit Anemia (Kekurangan Sel Darah Merah)
            Anemia disebabkan karena kekurangan zat besi di dalam tubuh sehingga kadar hemoglobin di dalam darah menjadi rendah.
  Penyakit Gondok (Pembengkakan Kelenjar Godok)
Penyakit ini disebabkan karena kekurangan yodium dalam makanan dan terdapatnya kandungan kapur yang tinggi pada air minum. Untuk memproduksi hormon tiroksin pada kelenjar gondok diperlukan yodium. Jika kekurangan yodium, maka kelenjar gondok membengkak. Penderita penyakit gondok dapat  mengalami penurunan kecerdasan dan pertumbuhan terhambat