Cari Blog Ini

Selasa, 26 September 2017

Air Permukaan



AIR PERMUKAAN

Merupakan wadah air yang terdapat di permukaan bumi. Air permukaan terdiri dari:
1.    Sungai
  Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami melalui suatu lembah atau diantara dua tepian dengan batas jelas, menuju tempat lebih rendah (laut, danau atau sungai lain).

  Bagian-bagian sungai
ü Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat mengalir turun.
ü Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
ü Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara sungai.

·            Jenis-jenis sungai dibagi menjadi 5, yaitu
1.    Sungai hujan adalah sungai yang berasal dari hujan.
2.    Sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari gletser atau bongkahan es yang mencair.
3.    Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari hujan dan salju yang mencair.
4.    Sungai permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap.
5.    Sungai periodik adalah sungai dengan volume air tidak tetap.
·            Bentuk atau tipe sungai berdasarkan arah alirannya:
a.    Sungai konsekwen lateral, yakni sungai yang arah alirannya menuruni lereng – lereng asli yang ada di permukaan bumi.
b.    Sungai konsekwen longitudinal, yakni sungai yang alirannya sejajar dengan antiklinal.
c.    Sungai subsekwen, yakni sungai yang terjadi jika pada sebuah sungai konsekwen lateral terjadi erosi mundur yang akhirnya akan sampai ke puncak lerengnya.
d.   Sungai superimposed, yakni sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar yang menutupi lapisan batuan di bawahnya.
e.    Sungai anteseden, yakni sungai yang arah alirannya tetap karena dapat mengimbangi pengangkatan yang terjadi.
f.Sungai resekwen, yakni sungai yang mengalir menuruni dip slope (kemiringan patahan) dari formasi daerah tersebut dan searah dengan sungai resekwen lateral.
g.    Sungai obsekwen, yakni sungai yang mengalir menuruni permukaan patahan.
h.    Sungai insekwen, yakni sungai yang terjadi tanpa ditentukan oleh sebab – sebab yang nyata. Sungai ini mengalir dengan arah tidak tertentu sehingga terjadi pola aliran dendritis.
i. Sungai reserve, yakni sungai yang tidak dapat mempertahankan arah alirannya melawan suatu pengangkatan, sehingga mengubah arahnya untuk menyesuaikan diri.
j. Sungai komposit, yakni sungai yang mengalir dari daerah yang berlainan struktur geologinya.
k.    Sungai anaklinal, yakni sungai yang mengalir pada permukaan yang secara lambat terangkat dan arah pengangkatannya berlawanan dengan arah arus sungai.
l. Sungai kompound, yakni sungai yang membawa air dari daerah yang berlainan geomorfologinya.
·            Pola aliran sungai:
a)        Paralel adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang luas dan miring sekali, sehingga gradien dari sungai itu besar dan sungainya dapat mengambil jalan ke tempat yang terendah dengan arah yang kurang lebih lurus.
b)        Rektangular adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyaii struktur patahan.
c)        Radial sentrifugal adalah pola aliran pada kerucut gunung berapi atau dome yang baru mencapai stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng – lereng pegunungan.
d)       Radial sentripetal adalah pola aliran air pada suatu kawah atau crater dan suatu kaldera dari gunung berapi atau depresi lainnya, yang pola alirannya menuju ke pusat depresi tersebut.
e)        Trelis adalah pola aliran yang berbentuk seperti tralis.
f)         Dendritik adalah pola aliran yang mirip cabang atau akar tanaman.
·            Meander sungai
ü Meander sungai adalah aliran sungai yang berbelok-belok secara teratur dengan arah pembelokan kurang lebih 180°.
ü Terbentuk karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batuan – batuan yang relatif homogen dan kurang resisten terhadap erosi.
·            Delta
ü Faktor – faktor yang mempengaruhi adalah jenis batuan, kecepatan aliran sungai, dan musim.
ü Syarat-syarat terbentuknya suatu delta antara lain:
a)    ada sungai yang menuju laut atau danau,
b)   tidak ada gerakan tektonik yang menyebabkan penurunan dasar laut atau danau di muara sungai,
c)    laut sebagai muara dari sungai relatif dangkal,
d)   lemahnya arus pasang surut,
e)    gelombang atau arus laut yang ada sangat kecil, serta
f)    material batuan yang diendapkan di muara laut atau danau cukup besar.

Jenis Delta
·         
   Peranan sungai
1.    Banyak mengandung bahan – bahan bangunan seperti pasir, batu, kerikil.
2.    Dapat memberikan mata pencaharian penduduk seperti perikanan dan pengambilan pasir.
3.    Air terjun sungai dapat digunakan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik.
4.    Dapat digunakan untuk kepentingan perairan.
5.    Untuk lalu lintas air.

·            Daerah Aliran Sungai (DAS)
ü Daerah aliran sungai adalah wilayah tampungan air yang masuk ke dalam wilayah air sungai.
ü Faktor – faktor yang mempengaruhi DAS adalah
o  Iklim.
o  Jenis batuan yang dilalui DAS.
o  Banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur pada waktu hujan.
o  Perhitungan banyaknya hujan di DAS dapat dilakukan dengan cara:
o  Metode isohyet, digunakan DAS yang pendek  dari  luasnya kurang dari 5.000 km2
o  Metode thiese digunakan untuk DAS yang panjang dan luas 1.000-5.000 km2
2.    Danau
·      Danau adalah suatu kumpulan air dalam  cekungan tertentu.
·      Danau mendapatkan sumber air dari curah hujan, sungai – sungai, mata air, dan air tanah.
·      Apabila keempat sumber tersebut mengisi danau bersamaan, maka danau tersebut bersifat permanen (tetap berair sepanjang tahun).
·      Apabila hanya dari satu sumber air, maka danau tersebut bersifat temporer atau periodik (dapat kering sewaktu – waktu).
·      Danau menurut macam airnya:
a.          Danau air asin
ü Terdapat di daerah semi arid dan arid (penguapan yang terjadi sangat kuat, dan tidak memiliki aliran keluaran).
ü Bila danau menjadi kering, maka tinggallah lapisan garam di dasar danau.
ü Danau yang bersifat temporer banyak terdapat di daerah arid yang mempunyai kadar garam tinggi.
b.          Danau air tawar
ü  Terdapat di daerah humid (basah) dimana curah hujan tinggi.
ü  Mendapatkan air dari curah hujan dan selalu mengalirkan airnya kembali ke laut.
ü  Merupakan danau terbuka

·      Danau menurut terjadinya:
a.    Danau tektonik
o  Terjadi karena gerak dislokasi (perpindahan lokasi) di permukaan bumi.
o  Slenk yang diapit oleh horst, disekitarnya dapat membentuk danau kalau mendapat air dalam jumlah yang cukup.
b.   Danau lembah gletser
o  Setelah zaman es berakhir, daerah – daerah yang dulunya dilalui gletser menjadi kering dan diisi air.
o  Lembah yang telah terisi air dan tidak berhubungan dengan laut akan menjadi danau.
c.    Danau vulkanis
o  Terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanis.
o  Pada bekas suatu letusan akan timbul suatu cekungan yang disebut depresi vulkanis.
o  Dasar cekungan tertutup oleh material vulkan yang tak tembus air.
o  Hujan yang tertampung membentuk danau vulkanis.
o  Bentuk dan luas danau vulkanis yang terjadi tergantung pada macam proses vulkanis yang membentuknya.
d.   Danau vulkanis
o  Terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanis.
o  Pada bekas suatu letusan akan timbul suatu cekungan yang disebut depresi vulkanis.
o  Dasar cekungan tertutup oleh material vulkan yang tak tembus air.
o  Hujan yang tertampung membentuk danau vulkanis.
o  Bentuk dan luas danau vulkanis yang terjadi tergantung pada macam proses vulkanis yang membentuknya.
e.    Danau terbendung/danau buatan
o  Bahan – bahan lepas maupun terikat, misalnya runtuhan gunung, moraine ujung dari gletser, aliran lava yang membendung lembah sungai, sehingga aliran airnya akan tertahan dan akhirnya membentuk danau.
o  Termasuk pula danau hasil buatan manusia yang disebut waduk atau dam.
·      Faktor yang menyebabkan hilangnya suatu danau:
a)    Pembentukan delta – delta dan pelumpuran di danau.
b)   Gerakan tektonik berupa pengangkatan dasar danau.
c)    Pengendapan jasad tumbuhan dan binatang yang mati akan mempercepat proses pendangkalan dasar danau.
d)   Penguapan yang kuat, terutama di daerah arid.
e)    Sungai – sungai meninggalkan danau menimbulkan erosi dasar pada bibir danau, sehingga tempat itu makin rendah dan akibatnya air danau keluar lebih banyak. Akibatnya danau menjadi kering dan kehabisan air.


3      Rawa
     Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah lumpur dengan kadar air relatif tinggi.
·      Dilihat dari genangan airnya, rawa dibedakan menjadi 2:
a.    Rawa yang airnya selalu tergenang
Ciri – cirinya :
·      Tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena lahannya tertutup tanah gambut yang tebal.
·      Sulit terdapat bentuk kehidupan binatang karena airnya sangat asam.
·      Derajat keasaman (pH) di daerah ini mencapai 4,5 atau kurang dengan warna air yang kemerah  merahan
b.   Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
ciri – cirinya :
ü Menampung air tawar yang berasal dari limpahan air sungai pada saat air laut pasang.
ü Airnya relatif mengering pada saat air laut surut.
ü Keasaman tanah tidak terlalu tinggi.
ü Dapat dimanfaatkan sebagai areal sawah pasang surut.
ü Terdapat banyak pohon  pohon rumbia.
·      Manfaat daerah rawa:
1.    Dapat digunakan untuk areal sawah.
2.    Dapat digunakan untuk daerah perikanan.
3.    Sebagai sumber pembangkit listrik.
4.    Sebagai objek wisata.

Potensi Air Permukaan Dan Air Tanah
       Beberapa wilayah Indonesia mempunyai kandungan air tanah yang potensial. Hal ini disebabkan oleh:
*   Intensitas curah hujan cukup tinggi rata – rata lebih dari 2.000 mm/tahun.
*   Besarnya populasi tumbuh – tumbuhan penutup daratan ± 41.850 jenis dan sekitar 75% berupa lahan kehutanan.
*   Sejak dulu Indonesia dikenal sebagai negara agraris, sehingga aneka jenis tanaman turut memperbesar absorbsi terhadap air permukaan.
       Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Terdapat dua jenis lapisan batuan utama, yaitu lapisan kedap (impermeable) dan lapisan tak kedap air (permeable).
1.    Lapisan Kedap
     Kadar pori lapisan kedap atau tak tembus air sangat kecil. Kadar pori adalah jumlah ruang di celah butir-butir tanah yang dinyatakan dengan bilangan persen. Contoh lapisan kedap, antara lain : geluh, napal, dan lempung.
2.    Lapisan Tak Kedap
     Kadar pori lapisan tak kedap air atau tembus air cukup besar, sehingga kemampuan untuk meneruskan air juga besar. Contoh lapisan tak kedap, antara lain : pasir, padas, kerikil, dan kapur.

Hal-hal untuk menjaga kelestarian air tanah:
       Penggunaan air tanah yang berlebihan oleh pengusaha untuk keperluan industri harus dicegah, karena akan mempercepat penurunan volume air tanah.
       Kepadatan penduduk dan pemukiman yang berlebihan juga harus dicegah, berkaitan dengan membesarnya konsumsi air tanah.
       Peraturan yang ditetapkan pemerintah agar ditaati dalam pemanfaatan air tanah (tawar) di daerah pantai, agar tidak terjadi perluasan.
       Perusakan hutan dan lahan penghijauan harus dicegah agar tidak menimbulkan ketimpangan tata air.
       Konversi atau perubahan penggunaan lahan dalam suatu daerah sungai yang harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya.
       Pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) diperketat
       Pembuangan atau kontaminasi limbah terhadap air tanah agar dihindarkan.