AIR PERMUKAAN
Merupakan wadah air yang terdapat di permukaan bumi. Air
permukaan terdiri dari:
1.
Sungai
• Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara
alami melalui suatu lembah atau diantara dua tepian dengan batas jelas, menuju
tempat lebih rendah (laut, danau atau sungai lain).
• Bagian-bagian sungai
ü Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi
sehingga air dapat mengalir turun.
ü Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih
landai.
ü Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah
mendekati muara sungai.
·
Jenis-jenis
sungai dibagi menjadi 5, yaitu
1.
Sungai hujan adalah sungai yang berasal dari hujan.
3.
Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari hujan dan salju
yang mencair.
4.
Sungai permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap.
5.
Sungai periodik adalah sungai dengan volume air tidak tetap.
·
Bentuk atau tipe sungai berdasarkan arah
alirannya:
a. Sungai
konsekwen lateral, yakni sungai yang arah alirannya menuruni lereng – lereng
asli yang ada di permukaan bumi.
b. Sungai
konsekwen longitudinal, yakni sungai yang alirannya sejajar dengan antiklinal.
c. Sungai
subsekwen, yakni sungai yang terjadi jika pada sebuah sungai konsekwen lateral
terjadi erosi mundur yang akhirnya akan sampai ke puncak lerengnya.
d. Sungai
superimposed, yakni sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar yang
menutupi lapisan batuan di bawahnya.
e. Sungai
anteseden, yakni sungai yang arah alirannya tetap karena dapat mengimbangi
pengangkatan yang terjadi.
f.Sungai
resekwen, yakni sungai yang mengalir menuruni dip slope (kemiringan patahan)
dari formasi daerah tersebut dan searah dengan sungai resekwen lateral.
g. Sungai
obsekwen, yakni sungai yang mengalir menuruni permukaan patahan.
h. Sungai
insekwen, yakni sungai yang terjadi tanpa ditentukan oleh sebab – sebab yang
nyata. Sungai ini mengalir dengan arah tidak tertentu sehingga terjadi pola
aliran dendritis.
i. Sungai
reserve, yakni sungai yang tidak dapat mempertahankan arah alirannya melawan
suatu pengangkatan, sehingga mengubah arahnya untuk menyesuaikan diri.
j. Sungai
komposit, yakni sungai yang mengalir dari daerah yang berlainan struktur
geologinya.
k. Sungai
anaklinal, yakni sungai yang mengalir pada permukaan yang secara lambat
terangkat dan arah pengangkatannya berlawanan dengan arah arus sungai.
l. Sungai
kompound, yakni sungai yang membawa air dari daerah yang berlainan
geomorfologinya.
·
Pola aliran
sungai:
a)
Paralel
adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang luas dan miring sekali,
sehingga gradien dari sungai itu besar dan sungainya dapat mengambil jalan ke
tempat yang terendah dengan arah yang kurang lebih lurus.
b)
Rektangular adalah
pola aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyaii struktur patahan.
c)
Radial sentrifugal
adalah pola aliran pada kerucut gunung berapi atau dome yang baru mencapai
stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng – lereng pegunungan.
d) Radial
sentripetal adalah pola aliran air pada suatu kawah
atau crater dan suatu kaldera dari gunung berapi atau depresi lainnya, yang
pola alirannya menuju ke pusat depresi tersebut.
e)
Trelis adalah
pola aliran yang berbentuk seperti tralis.
f) Dendritik
adalah
pola aliran yang mirip cabang atau akar tanaman.
· Meander sungai
ü Meander sungai adalah aliran sungai
yang berbelok-belok secara teratur dengan arah pembelokan kurang lebih 180°.
ü Terbentuk
karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batuan – batuan yang relatif
homogen dan kurang resisten terhadap erosi.
·
Delta
ü Faktor
– faktor yang mempengaruhi adalah jenis batuan, kecepatan aliran sungai, dan
musim.
ü Syarat-syarat
terbentuknya suatu delta antara lain:
a) ada
sungai yang menuju laut atau danau,
b) tidak
ada gerakan tektonik yang menyebabkan penurunan dasar laut atau danau di muara
sungai,
c) laut
sebagai muara dari sungai relatif dangkal,
d) lemahnya
arus pasang surut,
e) gelombang
atau arus laut yang ada sangat kecil, serta
f) material
batuan yang diendapkan di muara laut atau danau cukup besar.
Jenis Delta
·
Peranan sungai
1. Banyak
mengandung bahan – bahan bangunan seperti pasir, batu, kerikil.
2. Dapat
memberikan mata pencaharian penduduk seperti perikanan dan pengambilan pasir.
3. Air
terjun sungai dapat digunakan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik.
4. Dapat
digunakan untuk kepentingan perairan.
5. Untuk
lalu lintas air.
·
Daerah Aliran
Sungai (DAS)
ü Daerah
aliran sungai adalah wilayah tampungan air yang masuk ke dalam wilayah air
sungai.
ü Faktor
– faktor yang mempengaruhi DAS adalah
o
Iklim.
o
Jenis batuan yang dilalui DAS.
o
Banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur
pada waktu hujan.
o
Perhitungan banyaknya hujan di DAS dapat
dilakukan dengan cara:
o
Metode
isohyet, digunakan DAS yang pendek dari
luasnya kurang dari 5.000 km2
o
Metode
thiese digunakan untuk DAS yang panjang dan luas
1.000-5.000 km2
2.
Danau
· Danau
adalah suatu kumpulan air dalam cekungan
tertentu.
· Danau
mendapatkan sumber air dari curah hujan, sungai – sungai, mata air, dan air
tanah.
· Apabila
keempat sumber tersebut mengisi danau bersamaan, maka danau tersebut bersifat
permanen (tetap berair sepanjang tahun).
· Apabila
hanya dari satu sumber air, maka danau tersebut bersifat temporer atau periodik
(dapat kering sewaktu – waktu).
· Danau menurut macam airnya:
a.
Danau air asin
ü Terdapat
di daerah semi arid dan arid (penguapan yang terjadi sangat kuat, dan tidak
memiliki aliran keluaran).
ü Bila
danau menjadi kering, maka tinggallah lapisan garam di dasar danau.
ü Danau
yang bersifat temporer banyak terdapat di daerah arid yang mempunyai kadar
garam tinggi.
b.
Danau air
tawar
ü Terdapat
di daerah humid (basah) dimana curah hujan tinggi.
ü Mendapatkan
air dari curah hujan dan selalu mengalirkan airnya kembali ke laut.
ü Merupakan
danau terbuka
· Danau menurut terjadinya:
a.
Danau
tektonik
o
Terjadi karena gerak dislokasi
(perpindahan lokasi) di permukaan bumi.
o
Slenk yang diapit oleh horst, disekitarnya
dapat membentuk danau kalau mendapat air dalam jumlah yang cukup.
b.
Danau
lembah gletser
o
Setelah zaman es berakhir, daerah –
daerah yang dulunya dilalui gletser menjadi kering dan diisi air.
o
Lembah yang telah terisi air dan tidak
berhubungan dengan laut akan menjadi danau.
c.
Danau
vulkanis
o
Terbentuk akibat adanya aktivitas
vulkanis.
o
Pada bekas suatu letusan akan timbul
suatu cekungan yang disebut depresi vulkanis.
o
Dasar cekungan tertutup oleh material
vulkan yang tak tembus air.
o
Hujan yang tertampung membentuk danau
vulkanis.
o
Bentuk dan luas danau vulkanis yang
terjadi tergantung pada macam proses vulkanis yang membentuknya.
d.
Danau
vulkanis
o
Terbentuk akibat adanya aktivitas
vulkanis.
o
Pada bekas suatu letusan akan timbul
suatu cekungan yang disebut depresi vulkanis.
o
Dasar cekungan tertutup oleh material
vulkan yang tak tembus air.
o
Hujan yang tertampung membentuk danau
vulkanis.
o
Bentuk dan luas danau vulkanis yang
terjadi tergantung pada macam proses vulkanis yang membentuknya.
e.
Danau
terbendung/danau buatan
o
Bahan – bahan lepas maupun terikat,
misalnya runtuhan gunung, moraine ujung dari gletser, aliran lava yang
membendung lembah sungai, sehingga aliran airnya akan tertahan dan akhirnya
membentuk danau.
o
Termasuk pula danau hasil buatan manusia
yang disebut waduk atau dam.
· Faktor yang menyebabkan hilangnya suatu danau:
a) Pembentukan
delta – delta dan pelumpuran di danau.
b) Gerakan
tektonik berupa pengangkatan dasar danau.
c) Pengendapan
jasad tumbuhan dan binatang yang mati akan mempercepat proses pendangkalan
dasar danau.
d) Penguapan
yang kuat, terutama di daerah arid.
e) Sungai
– sungai meninggalkan danau menimbulkan erosi dasar pada bibir danau, sehingga
tempat itu makin rendah dan akibatnya air danau keluar lebih banyak. Akibatnya
danau menjadi kering dan kehabisan air.
3
Rawa
Rawa
adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang
merupakan tanah lumpur dengan kadar air relatif tinggi.
· Dilihat dari genangan airnya, rawa dibedakan menjadi
2:
a.
Rawa yang
airnya selalu tergenang
Ciri – cirinya :
· Tidak
dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena lahannya tertutup tanah
gambut yang tebal.
· Sulit
terdapat bentuk kehidupan binatang karena airnya sangat asam.
· Derajat
keasaman (pH) di daerah ini mencapai 4,5 atau kurang dengan warna air yang
kemerah merahan
b.
Rawa yang
airnya tidak selalu tergenang
ciri – cirinya
:
ü Menampung
air tawar yang berasal dari limpahan air sungai pada saat air laut pasang.
ü Airnya
relatif mengering pada saat air laut surut.
ü Keasaman
tanah tidak terlalu tinggi.
ü Dapat
dimanfaatkan sebagai areal sawah pasang surut.
ü Terdapat
banyak pohon pohon rumbia.
· Manfaat daerah rawa:
1. Dapat digunakan untuk areal sawah.
2. Dapat digunakan untuk daerah perikanan.
3. Sebagai sumber pembangkit listrik.
4. Sebagai objek wisata.
Potensi Air
Permukaan Dan Air Tanah
• Beberapa
wilayah Indonesia mempunyai kandungan air tanah yang potensial. Hal ini
disebabkan oleh:
Intensitas
curah hujan cukup tinggi rata – rata lebih dari 2.000 mm/tahun.
Besarnya
populasi tumbuh – tumbuhan penutup daratan ± 41.850 jenis dan sekitar 75%
berupa lahan kehutanan.
Sejak
dulu Indonesia dikenal sebagai negara agraris, sehingga aneka jenis tanaman
turut memperbesar absorbsi terhadap air permukaan.
• Volume
air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya.
Terdapat dua jenis lapisan batuan utama, yaitu lapisan kedap (impermeable)
dan lapisan tak kedap air (permeable).
1.
Lapisan Kedap
Kadar
pori lapisan kedap atau tak tembus air sangat kecil. Kadar pori adalah jumlah
ruang di celah butir-butir tanah yang dinyatakan dengan bilangan persen. Contoh
lapisan kedap, antara lain : geluh, napal, dan lempung.
2. Lapisan
Tak Kedap
Kadar
pori lapisan tak kedap air atau tembus air cukup besar, sehingga kemampuan
untuk meneruskan air juga besar. Contoh lapisan tak kedap, antara lain : pasir,
padas, kerikil, dan kapur.
Hal-hal untuk menjaga kelestarian air
tanah:
• Penggunaan
air tanah yang berlebihan oleh pengusaha untuk keperluan industri harus
dicegah, karena akan mempercepat penurunan volume air tanah.
• Kepadatan
penduduk dan pemukiman yang berlebihan juga harus dicegah, berkaitan dengan
membesarnya konsumsi air tanah.
• Peraturan
yang ditetapkan pemerintah agar ditaati dalam pemanfaatan air tanah (tawar) di
daerah pantai, agar tidak terjadi perluasan.
• Perusakan
hutan dan lahan penghijauan harus dicegah agar tidak menimbulkan ketimpangan
tata air.
• Konversi
atau perubahan penggunaan lahan dalam suatu daerah sungai yang harus
diperhitungkan dampak dan manfaatnya.
• Pelaksanaan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) diperketat
• Pembuangan
atau kontaminasi limbah terhadap air tanah agar dihindarkan.