Cari Blog Ini

Senin, 09 Maret 2020

MAKALAH SEJARAH SASTRA LAMA, Karya Sastra Pengaruh Jawa (Cerita Panji)



A




                                     “Karya Sastra Pengaruh Jawa (Cerita Panji)”
 
Dosen Pengampu :
Sumartini, S.s,m.a
Dyah Prabaningrum, S.s., M.pd.

                        Disusun oleh :  
1.      Sri Asih                        (2101418039)
2.      Sahrul Firmansyah        (2101418041)
3.      Savira Dyah Utari         (2101418044)
4.      Nur Wahyu A. (2101418049)
5.      Dina Alvita                   (2101418059)
6.      Kevin Irvani                  (2101418069)
ROMBEL 2

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Semarang, 26 April 2019

Penyusun











DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
1.3  Tujuan .................................................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cerita Panji........................................................................................... 2
2.2 Ciri-Ciri Cerita Panji.............................................................................................. 2
2.3 Persebaran Cerita Panji.......................................................................................... 3
2.4 Bentu Cerita Panji.................................................................................................. 3
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan................................................................................................................ 6
3.2 Saran..................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA










BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
       Pengertian sastra berasal dari bahasa Sansekerta Ḉas yang berarti mengarahkan/petunjuk dan tra yang berarti sarana/alat. Terdapat dua periodi sastra menurut H.B Jassin yaitu sastra melayu lama dan sastra Indonesia modern, sastra lama adalah sastra yang berkembang pada abad 7 yang berbentuk secara lisan dari suatu ujaran. Sastra lama Indonesia  dihasilkan mulai tahun 700 hingga tahun 1920-an dengan berbahasa melayu.
       Sastra mendapat banyak pengaruh dari berbagai wilayah diantaranya India, Arab, Persi, Melayu, dan jawa. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai karya sastra pengaruh jawa, salah satu bentuk karyannya yaitu cerita panji.

1.2    Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan cerita panji?
2.      Bagaimana ciri-ciri cerita panji?
3.      Bagaimana persebaran cerita panji?
4.      Apa saja bentuk cerita panji?

1.3    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian cerita panji
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri cerita panji
3.      Untuk mengetahui persebaran cerita panji
4.      Untuk mengetahui apa saja bentuk cerita panji

1.4    Manfaat
1.      Dapat memahami pengertian cerita panji
2.      Dapat mengenal ciri-ciri cerita panji
3.      Dapat memahami persebaran cerita panji
4.      Dapat memahami apa saja bentuk cerita panji



BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Cerita Panji
       Cerita Panji ialah sebuah kumpulan cerita yang berasal dari Jawa periode klasik, tepatnya dari era Kerajaan Kadiri. Isinya adalah mengenai kepahlawanan dan cinta yang berpusat pada dua orang tokoh utamanya, yaitu Raden Inu Kertapati (Panji Asmarabangun) dan Dewi Sekartaji (Galuh Candrakirana).
       Cerita ini mempunyai banyak versi, dan telah menyebar di beberapa tempat di berbagai wilayah. Sebagaimana diketahui bahwa sejak abad 14, seiring dengan kejayaan dan pengaruh politik luar negeri kerajaan Majapahit, cerita Panji juga tersebar di berbagai daerah. Persebaran cerita Panji tersebut tidak saja di daerah-daerah di pelosok nusantara, seperti Bali, Lombok, Kalimantan, dan Sumatra, akan tetapi juga sampai di wilayah semenanjung Asia Tenggara, seperti misalnya Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Di setiap daerah tersebut cerita Panji  berakulturasi dengan budaya-budaya lokal setempat, terutama dihubungkan dengan legenda dan mitos yang ada di dalam kehidupan masyarakat setempat.
       Perbedaan-perbedaan versi tersebut secara umum disebabkan oleh: 1) Kreativitas personal pada tiap-tiap penyadur cerita Panji dalam bentuk karya sastra ; 2) Kelenturan cerita Panji dalam bentuk tradisi lisan atau folklor yang banyak dikembangkan oleh para seniman seni pertunjukan  tradisional; dan 3) Pengadaptasian cerita Panji pada mitos dan legenda di setiap daerah di mana cerita Panji mengalami persebarannya.
2.2 Ciri-Ciri Cerita Panji
Ciri-ciri cerita Panji sama halnya dengan sastra lama pada umumnya, yaitu :
a.         Tema dalam cerita berkisar pada istana (istana sentris)
b.        Berlatar tempat di daerah Jawa
c.         Ada dalam berbagai versi
d.        Berkisah tentang cerita percintaan, perjuangan, atau kisah kepahlawanan tokoh dalam kerajaan di Jawa.


2.3 Persebaran Cerita Panji
Pada abad XIV cerita panji berkembang di berbagai daerah nusantara seperti Bali, Lombok, Kalimantan, dan Sumatra. Tidak hanya menyebar di wilayah nusanttara saja, cerita panji  juga menyebar di wilayah Asia Tenggara. Sejumlah cerita panji dalam bentuk karya sastra melayu telah menunjukkan versi-versi cerita panji yang berbeda dari daerah asalnya, yaitu jawa. Cerita-cerita panji versi melayu inilah agaknya kemudian menyebar di Negara Negara serumpun seperti Malaysia dan Thailand. Selain itu juga persebaran cerita panji di Negara-negara yang masuk dalam kawasan Indocina seperti kamboja, laos, dan Myanmar.
2.4 Bentuk-Bentuk Cerita Panji
1.      Cerita panji berbentuk hikayat
       Hikayat berasal dari bahasa Arab, yakni haka yang mempunyai arti bercerita atau menceritakan. Fungsi dari hikayat adalah sebagai pembangkit semangat, penghibur atau pelipur lara, atau hanya untuk meramaikan suatu pesta. Cerita panji yang berbentuk hikayat diantarannya Hikayat cekel waneng pati, hikayat dalang indra kusuma, hikayat naya kusuma, hikayat dewa asmara yaya, hikayat jaran kinanthi asmara dana, hikayat panji semirang, dan hikayat anom mataram. Hikayat panji semirang, hikayat ini menceritakan tentang Raden Inu Kertapati putra dari Raja Jenggala Jenggala(kuripan) yang bertunangan dengan Candra Kirana putri dari Raja Daha (sekarang Kediri), meskipun sudah bertunangan tapi mereka belum pernah bertemu. Raja Daha sendirimempunyai tiga orang istri, Galuh Candra Kirana adalah putri dari permaisuri, Maha dewi istrinya yang kedua tidak mempunyai anak, sedangkan istri yang ketiga bernama Paduka Liku yang diketahui berwatak jahat dan pendengki. Paduka Liku juga mempunyai seorang putri yang bernama Galuh Adjeng. Ketika mengetahui bahwa Raden Inu meminang GaluhCandra Kirana, Paduka Liku sangat iri dan ingin menggagalkannya dan mengawinkan Raden Inu dengan putriya yaitu Galuh Adjeng.
2.      Cerita panji berbentuk syair
Cerita panji juga ada yang berbentuk syair yaitu syair ken tambunan, syair damar wulan, syair undakan agung udaya, syair panji semirang, syair bidasari, cerita wayang kinudang surat gambuh.  Syair panji adalah syair yang berisi/bercerita tentang keadaan yang terjadi dalam istana (kerajaan), keadaan orang-orang yang ada atau berasal dari dalam istana. Contohnya “Syair Ken Tambunan”.
 Berikut syair Ken Tambunan :
Lalulah berjalan Ken Tambuhan     
diiringkah penglipur dengan tadahan
lemah lembut berjalan perlahan-lahan
lakunya manis memberi kasihan
tunduk menangis segala puteri
masing-masing berkata sama sendiri
jahatnya perangai permaisuri
lakunya seperti jin dan peri
       Syair Ken Tambunan adalah syair panji yang paling terkenal dan paling banyak mendapat perhatian dari sarjana, banyak ahli menerjemahkannya kedalam berbagai bahasa. Syair ini  menceritakan tentang percintaan Ken Tambunan dengan Raden Inu Kertapati yang tidak disetujui oleh permaisuri karena Raden Inu sudah bertunangan dengan Candra Kirana. Untuk memisahkan mereka permaisuri menyuruh Inu untuk berburu lalu di saat Inu berburu permaisuri menyuruhnya untuk membunuh Ken Tambunan.
3.      Cerita panji berbentuk dongeng
Cerita panji yang berbentuk dongeng Cerita panji yang berbentuk dongeng mempunyai banyak macam diantaranya yaitu  Kethek Ogleng, Ande-Ande Lumut dan Panji Klaras. Berikut ini adalah sinopsis dari panji klaras :
Dongeng ini menceritakan tentang Raden Panji, putra Raja Jenggala, yang beristrikan Sekar Taji (Candra Kirana). Di sisi lain ada seorang putri raksasa yang bernama Ni Wadal Kardi yang menyamar sebagai Sekar Taji karena dia iri dengan Sekar Taji yangasli, kemudian setelah menyamar sebagai Sekar Taji dia membuang Sekar Taji yang asli kedalam  hutan dan dia menggantikan posisi Sekar Taji di istana.Ketika Sekar Taji yang asli dibuang di dalam hutan, dia bertemu dengan seorang pertapa lalu dia tinggal bersama pertapa itu. Di hutan, Sekar taji melahirkan seorang anaklaki-laki yang kemudian diberi nama Panji Klaras, di istana Sekar Taji palsu jugamelahirkan seorang anak laki-laki. Keduannya, baik anak dari sekar taji yang asli maupun anak dari sekar taji yang palsu sama-sama senang menyambung ayam sampai suatu saat mereka dipertemukan dalam suatu pertarungan ayam.
Dalam pertemuan itu ternyata ayam dari Panji Klaras yang menang, karena  tidak  terima akan kekalahannya anak dari Sekar Taji yang palsu berkelahi dengan Panji Klaras, namunakhirnya Panji Klaras membunuh putra Raja itu. Mendengar berita tersebut Raja marah besar dan  kemudian mengejar Panji Klaras sampai ke dalam hutan. Sesampainya di dalam hutan Raja Panji menjumpai Sekar Taji yang asli, disitulah rahasia Ni Wadal Kardi terbongkar. Setelah itu Raja Panji kembali ke istana dan memarahi Ni Wadal Kardi, karenasedih dan malu Ni wadal Kardi meninggalkan istana sampai-sampai dia mati karenadimakan binatang buas. Akhirnya Dewi Sekar Taji kembali ke istana dan hidup bahagia di istana.














BAB 3
PENUTUP
3.1  Simpulan
Cerita panji merupakan cerita asli Indonesia, khususnya jawa, sudah saatnya untuk dikenalkan kembali kepada masyarakat, baik melalui media seni tradisional maupun dalam bentuk karya-karya seni modern. Dengan demikian akan menjadikan cerita panji sebagai sumber kreatif melalui seni-seni modern  sekaligus dapat menunjukkan bahwa cerita panji begitu adaptif terhadap situasi dan perkembangan zaman. Hal tersebut bergantung bagaimana seniman mengolah dan menggarapnya. Cerita panji juga merupakan bagian dari nilai-nilai peradabanyang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, khususnya yang bersumber dari kebudayaan jawa.
3.2  Saran
Cerita panji merupakan salah satu warisan budaya jawa yang harus kita lestarikan Sebagai warga Indonesia kita harus mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan sejarah sastra lama, salah satunya mengenai sastra lama yang mendapat pengaruh jawa.  














DAFTAR PUSTAKA
Fang, Liaw Yock.2011.Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik.Jakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sumaryono.2011.Cerita Panji Antara Sejarah Mitos dan Legenda. MUDRA Jurnal Seni Budaya. Vol: 26 no. 1.