Dosen Pengampu
:
Sumartini,
S.s,m.a
Dyah
Prabaningrum, S.s., M.pd.
Disusun
oleh :
1.
Sri Asih (2101418039)
2.
Sahrul
Firmansyah (2101418041)
3.
Savira Dyah
Utari (2101418044)
4.
Nur Wahyu A. (2101418049)
5.
Dina Alvita (2101418059)
6.
Kevin Irvani (2101418069)
ROMBEL 2
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA
DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan makalah ini selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman
yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah
pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi.
Semarang, 26 April 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Cerita Panji........................................................................................... 2
2.2
Ciri-Ciri Cerita Panji.............................................................................................. 2
2.3
Persebaran Cerita Panji.......................................................................................... 3
2.4
Bentu Cerita Panji.................................................................................................. 3
BAB 3 PENUTUP
3.1
Simpulan................................................................................................................ 6
3.2
Saran..................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pengertian sastra berasal dari bahasa
Sansekerta Ḉas yang berarti mengarahkan/petunjuk
dan tra yang berarti sarana/alat. Terdapat dua periodi sastra menurut
H.B Jassin yaitu sastra melayu lama dan sastra Indonesia modern, sastra lama adalah sastra yang berkembang pada abad 7 yang
berbentuk secara lisan dari suatu ujaran. Sastra lama Indonesia dihasilkan mulai tahun 700 hingga tahun
1920-an dengan berbahasa melayu.
Sastra mendapat banyak pengaruh dari
berbagai wilayah diantaranya India, Arab, Persi, Melayu, dan jawa. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai karya sastra pengaruh jawa, salah
satu bentuk karyannya yaitu cerita panji.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan cerita panji?
2.
Bagaimana
ciri-ciri cerita panji?
3.
Bagaimana persebaran
cerita panji?
4.
Apa saja bentuk
cerita panji?
1.3
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian cerita panji
2.
Untuk
mengetahui ciri-ciri cerita panji
3.
Untuk
mengetahui persebaran cerita panji
4.
Untuk
mengetahui apa saja bentuk cerita panji
1.4
Manfaat
1.
Dapat memahami
pengertian cerita panji
2.
Dapat mengenal
ciri-ciri cerita panji
3.
Dapat memahami
persebaran cerita panji
4.
Dapat memahami
apa saja bentuk cerita panji
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cerita
Panji
Cerita Panji ialah
sebuah kumpulan cerita yang berasal dari Jawa periode klasik, tepatnya dari era
Kerajaan Kadiri. Isinya adalah mengenai kepahlawanan dan cinta yang berpusat
pada dua orang tokoh utamanya, yaitu Raden Inu Kertapati (Panji Asmarabangun)
dan Dewi Sekartaji (Galuh Candrakirana).
Cerita ini mempunyai
banyak versi, dan telah menyebar di beberapa tempat di berbagai wilayah.
Sebagaimana diketahui bahwa sejak abad 14, seiring dengan kejayaan dan pengaruh
politik luar negeri kerajaan Majapahit, cerita Panji juga tersebar di berbagai
daerah. Persebaran cerita Panji tersebut tidak saja di daerah-daerah di pelosok
nusantara, seperti Bali, Lombok, Kalimantan, dan Sumatra, akan tetapi juga
sampai di wilayah semenanjung Asia Tenggara, seperti misalnya Malaysia,
Thailand, dan Kamboja. Di setiap daerah tersebut cerita Panji berakulturasi dengan budaya-budaya lokal
setempat, terutama dihubungkan dengan legenda dan mitos yang ada di dalam
kehidupan masyarakat setempat.
Perbedaan-perbedaan
versi tersebut secara umum disebabkan oleh: 1) Kreativitas personal pada
tiap-tiap penyadur cerita Panji dalam bentuk karya sastra ; 2) Kelenturan
cerita Panji dalam bentuk tradisi lisan atau folklor yang banyak dikembangkan
oleh para seniman seni pertunjukan
tradisional; dan 3) Pengadaptasian cerita Panji pada mitos dan legenda
di setiap daerah di mana cerita Panji mengalami persebarannya.
2.2 Ciri-Ciri Cerita
Panji
Ciri-ciri
cerita Panji sama halnya dengan sastra lama pada umumnya, yaitu :
a.
Tema dalam
cerita berkisar pada istana (istana sentris)
b.
Berlatar tempat
di daerah Jawa
c.
Ada dalam
berbagai versi
d.
Berkisah
tentang cerita percintaan, perjuangan, atau kisah kepahlawanan tokoh dalam
kerajaan di Jawa.
2.3
Persebaran Cerita Panji
Pada abad XIV cerita panji berkembang di berbagai daerah nusantara
seperti Bali, Lombok, Kalimantan, dan Sumatra. Tidak hanya menyebar di wilayah
nusanttara saja, cerita panji juga
menyebar di wilayah Asia Tenggara. Sejumlah cerita panji dalam bentuk karya
sastra melayu telah menunjukkan versi-versi cerita panji yang berbeda dari
daerah asalnya, yaitu jawa. Cerita-cerita panji versi melayu inilah agaknya
kemudian menyebar di Negara Negara serumpun seperti Malaysia dan Thailand.
Selain itu juga persebaran cerita panji di Negara-negara yang masuk dalam
kawasan Indocina seperti kamboja, laos, dan Myanmar.
2.4
Bentuk-Bentuk Cerita Panji
1.
Cerita panji berbentuk hikayat
Hikayat berasal dari
bahasa Arab, yakni haka yang mempunyai arti bercerita atau menceritakan. Fungsi
dari hikayat adalah sebagai pembangkit semangat, penghibur atau pelipur lara,
atau hanya untuk meramaikan suatu pesta. Cerita panji yang berbentuk hikayat
diantarannya Hikayat cekel waneng pati, hikayat dalang indra kusuma, hikayat
naya kusuma, hikayat dewa asmara yaya, hikayat jaran kinanthi asmara dana,
hikayat panji semirang, dan hikayat anom mataram. Hikayat panji semirang, hikayat ini menceritakan tentang
Raden Inu Kertapati putra dari Raja Jenggala Jenggala(kuripan) yang bertunangan
dengan Candra Kirana putri dari Raja Daha (sekarang Kediri), meskipun
sudah bertunangan tapi mereka belum pernah bertemu. Raja Daha sendirimempunyai
tiga orang istri, Galuh Candra Kirana adalah putri dari permaisuri, Maha dewi istrinya
yang kedua tidak mempunyai anak, sedangkan istri yang ketiga bernama Paduka Liku
yang diketahui berwatak jahat dan pendengki. Paduka
Liku juga mempunyai seorang putri yang bernama Galuh Adjeng. Ketika
mengetahui bahwa Raden Inu meminang GaluhCandra Kirana, Paduka Liku sangat iri
dan ingin menggagalkannya dan mengawinkan Raden Inu dengan putriya yaitu Galuh
Adjeng.
2.
Cerita panji
berbentuk syair
Cerita panji
juga ada yang berbentuk syair yaitu syair ken tambunan, syair damar wulan,
syair undakan agung udaya, syair panji semirang, syair bidasari, cerita wayang
kinudang surat gambuh. Syair panji adalah syair yang berisi/bercerita tentang keadaan yang terjadi
dalam istana (kerajaan), keadaan orang-orang yang ada atau berasal dari dalam
istana. Contohnya “Syair Ken Tambunan”.
Berikut syair Ken Tambunan :
Lalulah berjalan Ken Tambuhan
diiringkah penglipur dengan tadahan
lemah lembut berjalan perlahan-lahan
lakunya manis memberi kasihan
tunduk menangis segala puteri
masing-masing berkata sama sendiri
jahatnya perangai permaisuri
lakunya seperti jin dan peri
Syair Ken Tambunan
adalah syair panji yang paling terkenal dan paling banyak mendapat perhatian
dari sarjana, banyak ahli menerjemahkannya kedalam berbagai bahasa. Syair
ini menceritakan tentang percintaan Ken
Tambunan dengan Raden Inu Kertapati yang tidak disetujui oleh permaisuri karena
Raden Inu sudah bertunangan dengan Candra Kirana. Untuk memisahkan mereka
permaisuri menyuruh Inu untuk berburu lalu di saat Inu berburu permaisuri
menyuruhnya untuk membunuh Ken Tambunan.
3.
Cerita panji berbentuk dongeng
Cerita panji yang berbentuk dongeng Cerita panji yang berbentuk
dongeng mempunyai banyak macam diantaranya yaitu Kethek Ogleng, Ande-Ande Lumut dan Panji
Klaras. Berikut ini adalah sinopsis dari panji klaras :
Dongeng ini menceritakan tentang Raden Panji, putra Raja Jenggala,
yang beristrikan Sekar Taji (Candra Kirana). Di sisi lain ada
seorang putri raksasa yang bernama Ni Wadal Kardi yang menyamar
sebagai Sekar Taji karena dia iri dengan Sekar Taji yangasli, kemudian
setelah menyamar sebagai Sekar Taji dia membuang Sekar Taji yang asli kedalam hutan dan dia menggantikan posisi Sekar Taji
di istana.Ketika Sekar Taji yang asli dibuang di dalam hutan, dia bertemu dengan
seorang pertapa lalu dia tinggal bersama pertapa itu. Di hutan,
Sekar taji melahirkan seorang anaklaki-laki yang kemudian diberi nama
Panji Klaras, di istana Sekar Taji palsu jugamelahirkan seorang anak laki-laki.
Keduannya, baik anak dari sekar taji yang asli maupun anak dari sekar taji yang
palsu sama-sama senang menyambung ayam sampai suatu saat mereka dipertemukan
dalam suatu pertarungan ayam.
Dalam pertemuan itu ternyata ayam dari Panji Klaras yang menang, karena
tidak terima akan kekalahannya anak dari Sekar Taji yang palsu berkelahi
dengan Panji Klaras, namunakhirnya Panji Klaras membunuh putra Raja itu.
Mendengar berita tersebut Raja marah besar dan kemudian mengejar Panji Klaras sampai ke
dalam hutan. Sesampainya di dalam hutan Raja Panji menjumpai Sekar Taji
yang asli, disitulah rahasia Ni Wadal Kardi terbongkar. Setelah itu Raja Panji
kembali ke istana dan memarahi Ni Wadal Kardi, karenasedih dan malu Ni wadal
Kardi meninggalkan istana sampai-sampai dia mati karenadimakan binatang buas.
Akhirnya Dewi Sekar Taji kembali ke istana dan hidup bahagia di istana.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Cerita panji merupakan cerita asli Indonesia, khususnya jawa,
sudah saatnya untuk dikenalkan kembali kepada masyarakat, baik melalui media
seni tradisional maupun dalam bentuk karya-karya seni modern. Dengan demikian
akan menjadikan cerita panji sebagai sumber kreatif melalui seni-seni
modern sekaligus dapat menunjukkan bahwa
cerita panji begitu adaptif terhadap situasi dan perkembangan zaman. Hal
tersebut bergantung bagaimana seniman mengolah dan menggarapnya. Cerita panji
juga merupakan bagian dari nilai-nilai peradabanyang dimiliki oleh masyarakat
Indonesia, khususnya yang bersumber dari kebudayaan jawa.
3.2 Saran
Cerita panji merupakan salah satu warisan budaya jawa yang harus
kita lestarikan Sebagai warga Indonesia kita harus mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan sejarah sastra lama, salah satunya mengenai sastra lama yang
mendapat pengaruh jawa.
DAFTAR
PUSTAKA
Fang,
Liaw Yock.2011.Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik.Jakarta:Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.
Sumaryono.2011.Cerita
Panji Antara Sejarah Mitos dan Legenda. MUDRA Jurnal Seni Budaya. Vol: 26
no. 1.