1.
Sejarah
sebagai bagian dari ilmu sosial
No.
|
Sejarah
|
Ilmu Sosial
|
1.
|
Mengkaji
kehidupan manusia di masa lampau
|
Mengkaji
kehidupan manusia di masa kini
|
2.
|
Terikat
waktu dan tempat
|
Tidak
terikat waktu dan tempat
|
3.
|
Perspektif
diakronis
|
Persepektif
sinkronis
|
4.
|
Bersifat
partikularistik
|
Bersifat
generalistik
|
5.
|
Peristiwa
terjadi hanya sekali
|
Peristiwa
bisa berulang-ulang
|
6.
|
Temuan
bersifat tidak teratur
|
Temuan
bersifat teratur
|
7.
|
Hipotesis tidak
dieksperimenkan
|
Hipotesis
dapat dieksperimenkan
|
8.
|
Generalisasi
tidak untuk diprediksikan
|
Generalisasi
untuk memprediksi
|
a. Manfaat sejarah untuk ilmu-ilmu sosial
1.
Sejarah sebagai kritik terhadap generalisasi dalam ilmu-ilmu sosial,
2.
Permasalahan sejarah dapat menjadi permasalahan dalam ilmu-ilmu sosial,
3.
Pendekatan sejarah yang bersifat diakronik memberikan pandangan baru
terhadap ilmu-ilmu sosialyang bersifat sinkronis.
b. Manfaat ilmu sosial untuk sejarah
1.
Konsep
ð
Memperkaya pandangan sajarawan dalam menganalisis suatu masalah.
2.
Teori
ð
Yaitu kaidah yang mendasari suatu gejala dalam masyarakat.
3.
Permasalahan
ð
Mengkaji permasalahan-permasalahan yang muncul dan tumbuh dalam
masyarakat, seperti ilmu sosial, sejarah tidak berbeda jauh meski permasalahan
itu adalah peristiwa yang terjadi di masa lampau.
4.
Pendekatan
ð
Pendekatan yang biasa digunakan dalam ilmu sosial, seperti pendekatan
budaya, pendekatan politik, pendekatan ekonomi, pendekatan hukum, pendekatan
agama, dan pendekatan pendidikan.
2. Sejarah sebagai Peristiwa dan Kisah
a. Sejarah sebagai peristiwa atau realitas
Peristiwa atau kejadian sejarah itu
benar-benar ada dan terjadi di masa lampau dan tidak akan terulang kembali.
b. Sejarah sebagai kisah sejarah
Peristiwa masa lampau dihadirkan kembali
dalam data sejarah.
Sartono Kartodirdjo membagi pengertian
sejarah membagi dua :
1.
Sejarah dalam arti objektif merupakan kejadian atau peristiwa sejarah
yan tidak dapat terulang kembali.
2.
Sejarah dalam arti subjektif adalah suatu kontruksi(bangunan baru) yang
disusun oleh penulis sebagai suatu uraian cerita(kisah).
a. Unik, karena peristiwa sejarah hanya satu kali
terjadi,
b. Pengaruhnya
besar, artinya
peristiwa besejarah apabila peristiwa tersebut
memiliki pengaruh yang besar
pada masanya dan masa-masa berikutnya.
3. Sejarah sebagai ilmu dan seni
a. Sejarah sebagai ilmu
1. Empiris
ð
Sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia.
2. Memiliki Objek
ð
Setiap ilmu harus memiliki tujuan dan objek material atau sasaran yang
jelas yang membedakannya dengan ilmu-ilmu yang lain.
3. Memiliki Metode
ð
Cara bagaimana seorang peneliti mengetahui peristiwa sejarah.
4. Memiliki Teori
ð
Kumpulan kaidah-kaidah pokok suatu masalah.
b. Sejarah sebagai seni
1. Intuisi
ð
Yaitu pemahaman langsung dan insting selama masa penelitian berlangsung.
2. Imajinasi
ð
Seorang sajarawan harus dapat membayangkan apa yang sebenarnya terjadi,
apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi sesudah itu.
3. Emosi
ð
Menyatukan perasaan dengan objeknya.
4. Gaya Bahasa
ð
Seorang sajarawan harus dapat memilah-milah bahasa yang baik dan
benar,karena biusa jadi dalam sejarah bahasa dulu dan bahasa masa kini bisa
saja mempunyai arti yang berbeda.
4.Sejarah dan sastra sejarah
a.
Imajinasi sejarawan dan Sastrawan
b.
Sejarah dalam karya sastra