Pelaksanaan sistem tanam paksa banyak menyimpang dari aturan pokoknya dan
cenderung untuk mengadakan eskploitasi agraris semaksimal mungkin. Oleh karena
itu, sistem tanam paksa menimbulkan akibat sebagai berikut.
1. Dampak
bagi Bangsa Indonesia
a. Dampak Negatif
1) Penurunan produksi tanaman lokal terutama padi yang beralih pada tanaman yang laku diekspor
a. Dampak Negatif
1) Penurunan produksi tanaman lokal terutama padi yang beralih pada tanaman yang laku diekspor
2)
Berkurangnya kepemilikan tanah petani yang harus dibagi untuk pemerintah
Belanda
3) Beban
rakyat semakin berat karena harus menyerahkan sebagian tanah dan hasil,
membayar pajak, mengikutinkerja rodi, dan menanggung risiko apabila gagal
panen.
4) Akibat bermacam-macam
beban menimbulkan tekanan fisik dan mental yang berkepanjangan, serta
kesejahteraan masyarakat menurun, sehingga memunculkan kemiskinan yang parah
5) Kesengsaraan
rakyat yang membesar karena pajak yang tinggi sehingga timbulnya bahaya kemiskinan
yang makin berat.
6) Terjadinya
penyelewengan aturan-aturan tanam paksa yang pada akhirnya sangat
menyengsarakan penduduk.
7) Waktu yang
dibutuhkan dalam penggarapan budidaya tanaman ekspor seringkali mengganggu
kegiatan penanaman padi. Persiapan lahan untuk tanaman kopi biasanya
berbenturan dengan penanaman padi.Pertanian padi mengalami gagal panen
8) Berkembangnya
reaksi keras di Belanda terhadap pelaksanaan sistem tersebut hingga keluarnya
UU Agraria Tahun 1870.
9) Pelaksanaan
sistem tanam paksa ini meli patgandakan kebutuhan akan hewan terak petani,
tidak hanya untuk pekerjaan di ladang tetapi juga sebagai alat angkut hasil
tanaman ekspor menuju pabrik atau pelabuhan
Penggarapan tanaman ekspor seperti tebu membutuhkan air yang sangat besar sehingga memberatkan petani.
Penggarapan tanaman ekspor seperti tebu membutuhkan air yang sangat besar sehingga memberatkan petani.
10) Budidaya
tebu dan nila menggunakan sebagian besar tanah sawah petani yan baik dan
bernilai paling tinggi.
11) Timbulnya
bahaya kelaparan dan wabah penyakit dimana-mana sehingga angka kematian
meningkat drastis. Bahaya kelaparan menimbulkan korban jiwa yang sangat
mengerikan di daerah Cirebon (1843). Demak (1849), dan Grobongan (1850).
Kejadian ini mengakibatkan jumlah penduduk menurun drastis. Di sampng itu, juga
terjadi penyakit busung lapar (hongorudim) dimana-mana. (Ricklefs M.C, 2008)
12) Penununan
jumlah penduduk Indonesia karena kematian dan kelaparan
b.Dampak
positif dari Pelaksanaan sistem tanam paksa
1)Bertambahnya pengetahuan rakyat terhadap berbagai jenis tanaman baru
2)Rakyat Indonesia mulai mengetahui berbagai jenis tanaman yang laku di ekspor
3)Rakyat mulai mengetahui penggunaan teknologi dalam pengolahan pertanian
4) Munculnya tenaga kerja yang ahli dalam kegiatan non pertanian yang terkait dengan perkebunan dan pepabrikan di pedesaan, sehingga menyebabkan industialisasi di pedesaan berkembang
1)Bertambahnya pengetahuan rakyat terhadap berbagai jenis tanaman baru
2)Rakyat Indonesia mulai mengetahui berbagai jenis tanaman yang laku di ekspor
3)Rakyat mulai mengetahui penggunaan teknologi dalam pengolahan pertanian
4) Munculnya tenaga kerja yang ahli dalam kegiatan non pertanian yang terkait dengan perkebunan dan pepabrikan di pedesaan, sehingga menyebabkan industialisasi di pedesaan berkembang
5)Diperkenalkannya
mata uang secara besar – besaran samapai lapisan terbawah masyarakat Jawa,
sehingga meningkatkan jumlah uang yang beredar di pedesaan, sehingga memberikan
rangsangan bagi tumbuhnya perdagangan.
6)Penyempurnaan fasilitas yang digunakan dalam proses tanam paksa, seperti jalan, jembatan, penyempurnaan fasilitas pelabuhan dan pabrik dan gudang untuk hasil budidayanya. (Ricklefs M.C, 2008),
6)Penyempurnaan fasilitas yang digunakan dalam proses tanam paksa, seperti jalan, jembatan, penyempurnaan fasilitas pelabuhan dan pabrik dan gudang untuk hasil budidayanya. (Ricklefs M.C, 2008),
2) Bagi Belanda.
Apabila
sistem tanam paksa telah menimbulkan malapetaka bagi bangsa Indonesia,
sebaliknya bagi bangsa Belanda ialah sebagai berikut:
a)
Keuntungan dan kemakmuran rakyat Belanda.
b)
Hutang-hutang Belanda terlunasi.
c)
Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja.
d) Kas
Negeri Belanda yang semula kosong dapat terpenuhi.
e) Amsterdam
berhasil dibangun menjadi kota pusat perdagangan dunia.
f)
Perdagangan berkembang pesat.