Cari Blog Ini

Selasa, 26 September 2017

Batik Nusa Tenggara



Batik Dari Nusa Tenggara

Batik-batik di Nusa Tenggara ini merupakan batik tenun. Cara pembuatannya ada yang sama dengan teknik pembuatan batik Jawa, ada juga yang berbeda.
Di Nusa Tenggara Timur, pada setiap pulau juga memiliki batik dengan motif tersendiri. Di Pulau Rote, motif daun adalah motif batik yang paling terkenal. Sementara, di Pulau Sumba, motif batik yang paling khas adalah motif hewan.
                Sementara Nusa Tenggara Barat memiliki Motif batik yang terkenal yaitu batik Sasambo. Sasambo merupakan gabungan tiga etnis yang mendiami bumi NTB – Sasak di Lombok, Samawa di Sumbawa, dan Mbojo di Bima. Ketiga Suku ini bersatu dalam hal kerajinan tangan tradisonal dan dibuatlah batik sasambo sebagai medianya.
 
Motif batik Sasambo ini mengusung adat dan budaya lokal NTB. Ada motif ”Kelotok Sapi” atau gantungan kayu kotak berbunyi yang biasa diikat di leher Sapi khas peternak Lombok, ada motif kangkung yang menggambarkan makanan khas Lombok, ada motif Cabe atau Lombok, Mutiara, dan Gerabah. Ada juga motif rumah panggung yang mewakili rumah adat di pulau Sumbawa. Kemudian motif lumbung Raja Bima, kerang, daun pepaya, daun bebele (semacam pegagan), serta tokek yang merupakan hewan keberuntungan di Lombok.
Motif batik Sasambo ini yang paling terkenal adalah motif Kangkung karena Lombok sangat terkenal dengan makanan khasnya ‘Pelecing Kangkung’.  
Warna Batik Sasambo ini beragam,  merah, oranye, biru gelap dan lain sebagainya. Sedangkan motif batik Sasambo yang paling digemari  oleh masyarakat untuk di beli adalah motif Kangkung yang berwarna merah berpadu kuning keemasan. 
Proses pembuatan batik Sasambo hampir sama dengan cara pembuatan batik pada umumnya di daerah Jawa. Mulai dari  pembuatan pola dengan menggunakan lilin malam,  pewarnaan, piksasi (penguatan warna), pembilasan, pelorotan, dan penjemuran. Proses pengeringan batik sasambo juga dilakukan dengan menggantung kain di tali jemuran.Batik Sasambo dibuat berupa batik tulis, batik cap serta batik kombinasi tulis dan cap.
                 Berdasarkan kegunaan, kain batik Nusa Tenggara lebih banyak diaplikasikan untuk selendang, sarung, dan selimut. Semuanya mempunyai persamaan umum adalah cenderung berwarna dasar gelap karena zaman dahulu masyarakat NTB belum mengenal adanya pewarna buatan sehingga mereka lebih banyak menggunakan pewarna alami dengan pilihan warna-warna yang terbatas.