Cari Blog Ini

Minggu, 10 Februari 2019

Sejarah dan Aliran-Aliran Linguistik




Keunggulan masing-masing Zaman:
1.      Linguistik Tradisional
a.       Linguistik Zaman Yunani
1)      Kaum Sophis
-          Melakukan kerja secara empiris
-          Melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan ukuran-ukuran tertentu
-          Mementingkan bidang retorika dalam studi bahasa
-          Membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna
-          Membagi kalimat menjadi kalimat narasi, kalimat tanya, kalimat jawab, kalimat perintah, kalimat laporan, doa, dan undangan
2)      Plato (429-347 SM)
-          Memperdebatkan antologi dan anomali dalam bukunya Dialoog. juga mengemukakan masalah bahasa alamiah dan bahasa konvensional
-          Menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya kira-kira: bahasa adalah pernyataan pikiran manusia dengan perantaraan onomata dan rhemata
-          Dialah orang yang pertama kali membedakan kata dalam onoma dan rhema
3)      Aristoteles (384-322 SM)
-          Menambahkan satu kelas kata atas pembagian yang dibuat gurunya, Plato, yaitu Syndesmoi
-          Membedakan jenis kelamin kata (atau gender) menjadi tiga, yaitu maskulin, feminim, dan neutrum
4)      Kaum Stoik
-          Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa
-          Menciptakan istilah-istilah khusu untuk studi bahasa
-          Membedakan tiga komponen utama dari studi bahasa, yaitu (1) tanda, simbol, sign, atau semainon; (2) makna, apa yang disebut, semainomen, atau lekton; (3) hal-hal di luar bahasa, yakni benda atau situasi
-          Membedakan legein, yaitu bunyi yang merupakan bagian dari fonologi tetapi tidak bermakna, dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yang mengandung makna
-          Membagi jenis kata menjadi empat, yaitu kata benda, kata kerja, syndesmoi, dan arthoron, yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamindan jumlah
-          Membedakan adanya kata kerja komplet dan kata kerja tak komplet, serta kata kerja aktif dan kata kerja pasif
5)      Kaum Alexandrian
Kaum Alexandrian mewarisi sebuah buku tata bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax sebagai hasil mereka dalam menyelidik kereguleran bahasa Yunani, kini dikenal dengan sebutan tata bahasa tradisional. Jadi, cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku Dionysius Thrax.
b.      Zaman Romawi
1)      Varro dan “De Lingua Latina”
Dalam buku De Lingua Latina yang terdiri dari 25 jilid, Varro masih memperdebatkan masalah analogi dan anomali seperti pada zaman Stoik di Yunani. Buku ini dibagi dalam bidang etimologi, morfologi, dan sintaksis.
2)      Institutiones Grammaticae atau Tata Bahasa Priscia
Buku ini terdiri dari 18 jilid (16 jilid mengenai Morfologi dan 2 jilid mengenai sintaksis) dianggap penting karena :
a.    Merupakan buku tata bahasa Latin yang paling lengkap yang dituturkan oleh pembicara aslinya
b.    Teori-teori tata bahasanya merupakan tonggak ukur utama pembicaraan bahasa secara tradisional
Beberapa segi yang dibicarakan mengenai buku tersebut adalah fonologi, morfologi, dan sintaksis.
c.       Zaman Pertengahan
Yang dibahas antara lain Peranan Kaum Medistae, Tata Bahasa Spekulativa, dan Petrus Hispanus
Kaum Meditase membicarakan pertentangan antara fisis dan nomos, dan pertentangan antara analogi dan anomali.
Tata Bahasa Spekulativa, merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa latin ke dalam filsafat skolastik.
Petrus Hispanus. Beliau memiliki buku yang berjudul Summulae Logiscales. Perannya dalam bidang linguistik antara lain:
a.       Ia telah memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa. Dia juga membedakan antara signifikasi utama dan kogsinifikasi, yaitu pembedaan pengertian pada bentuk akar dan pengertian yang dikandung oleh imbuh-imbuhan.
b.      Dia membedakan nomen atas dua macam, yaitu nomen substantivum dan nomen adjectivum
c.       Dia membedakan partes orationes atas categorematik dan syntategorematik.

d.      Zaman Renaisans
·         Selain menguasai bahasa Latin, sarjana-sarjana pada waktu itu juga menguasai bahasa Yunani, Latin, Ibrani, dan bahasa Arab ;
·         Selain bahasa Yunani, Latin, Ibrani, dan Arab, bahasa-bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam bentuk pembahasan, penyusunan tata bahasa, dan malah juga perbandingan.
e.       Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
o   Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antar bahasa ujaran dengan bahasa tulisan. Oleh karena itu, deskripsi bahasa hanya bertumpu pada bahasa tulisan;
o   Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-patokan dari bahasa lain, terutama bahsa Latin;
o   Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara prespektif, yakni benar atau salah;
o   Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika;
o   Penemuan-peneuman atau kaidah-kaidsh terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan.
2.      Linguistik Struktural
a.       Ferdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure (1857-1913) dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern berdasarkan pandangan-pandangan yang dimuat dalam bukunya Course de Linguistique Generale.
Pandangan yang dimuat dalam buku tersebut mengenai konsep :
1.      Telah sinkronik dan diakronik, yang dimaksud dengan telah bahasa secara sinkronik adalah mempelajari suatu bahasa pada suatu kurun waktu tertentu saja.
2.      Perbedaan langue dan parole, adalah keseluruhan sistem tanda yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat bahasa, sifatnya abstrak, sedangkan parole dadalah pemakaian atau realisasi langue oleh masing-masing anggota masyarakat bahasa : sifatnya konkret karena parole tidak lain daripada realitas fisis yang berbeda dari orang yang satu dengan yang lain.
3.      Perbedaan significant dan signifie, yang dimaksud dengan significant adalah citra bunyi atau kesan psikologis bunyi yang timbul dalam pikiran kita.
4.      Hubungan sintagmatik dan paradigmatic banyak berpengaruh dalam perkembangan linguistic di kemudian hari, yang dimaksud hubungan sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan, yang tersusun secara berurutan, bersifat linear.
b.      Aliran Praha
l  Terbentuk tahun 1926
l  Bapak Aliran Praha adalah Vilem Mathesius (1882-1945)
l  Tokohtokoh aliran Praha: Nikolai S. Trubetskoy, Roman Jakobson, Morris Halle.
l  Aliran Praha merupakan aliran pertama yang membedakan dengan tegas fonetik dan fonologi.
l  Struktur bunyi dijelaskan memakai kontras atau oposisi.
l  Untuk menentukan apakah bunyi ujaran tersebut beroposisi atau tidak adalah makna. Perbedaan bunyi yang tidak menimbulkan perbedaan makna adalah Tidak Distingtif atau Tidak Fonemis. Sedangkan yang menimbulkan perbedaan makna adalah Distingtif.
l  Merupakan aliran yang memperkenalkan morfonologi, bidang yang meneliti struktur fonologis morfem.
l  Terdapat dua unsur yaitu struktur formal dan informasinya.
l  Struktur formal adalah struktur yang menyangkut unsur gramatikal ( Subjek dan Predikat), struktur informasi  ( Tema dan Rema ) menyangkut situasi faktual pada waktu kalimat itu dihasilkan.
c.       Aliran Glosemantik
·         Lahir di Denmark
·         Tokoh : Louis Hjemslev ( 1899-1965), dan Ferdinand de Saussure.
·         Analisi bahasa dimulai dari wacana, kemudian ujaran itu dianalisis atas konsituen yang mempunyai hubungan paradigmatis dalam rangka forma ( hub. Gramatikal intern ), substansi (kategori ekstern dari objek material), ungkapan (medium verbal atau grafis ), dan isi (makna).
·         Menurut aliran ini, bahasa haruslah bersifat sembarang artinya merupakan suatu sistem deduktif yang semata mata.
·         Aliran ini menegaskan bahwa teori harus bebas, namun juga harus tepat dan memenuhi syarat untuk diterapkan pada empiris tertentu.
·         Bahasa mengandung dua segi, yaitu ekpresi (signifiant), dan isi (siginifie). Bahasa sebagai suatu sistem hubungan dan mengakui adanya hubungan sintagmatik dan paradigmatik
d.      Aliran Firthian
l  Tokoh: John R. Firth (1890-1960).
l  Aliran yang memperkenalkan fonologi prosodi.
l  Tiga macam pokok prosodi :
1.        Prosodi yang menyangkut gabungan fonem: struktur kata, struktur suku kata, gabungan konsonan, gabungan vokal.
2.        Prosodi yang terbentuk oleh sendi atau jeda.
3.        Prosodi yang realisasi fonetisnya melampaui satuan yang lebih besar daripada fonem fonem suprasegmental.
l  Pandangan bahasa aliran ini dapat dijumpai dalam buku The Tougues of Man and Speech (1934) dan Papers in Linguistics (1951).
l  Menurut Firth bahasa harus memperhatikan komponen sosiologis. Tiap tutur kata harus dikaji dalam konteks situasinya, yaitu orang orang yang berperan dalam masyarakat, kata kata mereka ungkapan, dan hal lain yang berhubungan.
e.       Linguistik Sistemik
Berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Halliday yang berjudul Neo - firthian linguistik atau scale and catagory linguisstics dan kini berubah nama menjadi systemic linguisstics dalam bahasa Indonesia linguistik sistemik
Berikut merupakan pokok pokok pandangan systemic linguisstics atau disingkat SL :
1) SL memperhatikan penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
2) pembedaan language dan parole
Parole adalah perilaku kebahasaan yang sebenarnya
Language adalah jajaran pikiran yang dapat dipilih oleh seseorang penutur bahasa
3) lebih mengutamakan penelitian ciri ciri bahasa tertentu beserta variasi variasi nya
4) adanya gradasi atau kontinum
5) SL menggambar kan tiga tataran utama bahasa yaitu substansi , format , dan situasi
f.       Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Bukunya yang berjudul Language (terbit pertama kali tahun 1933),dan selalu dikaitkan dengan aliran struktural Amerika. Satu hal yang menarik dan merupakan ciri aliran strukturalis Amerika ini adalah cara kerja mereka yang sangat menekankan pentingnya data yang objektif untuk memerikan suatu bahasa. Ada beberapa faktor yang menyebabkan berkembangnya aliran ini, antara lain:
1.      pada masa itu para linguis di Amerika menghadapi masalah yang sama,yaitu banyak sekali bahasa linguistik yang dikembangkan oleh Bloomfield dan kawan-kawannya di Amerika.
2.      Sikap Bloomfield yang menolak mentalistik sejalan dengan iklim filsafat yang berkembang pada masa itu di Amerika,yaitu filsafat behaviorisme.
3.      Diantara linguis-linguis itu ada hubungan yang baik,karena adanya The Linguistics Society of America,yang menerbitkan majalah Language; wadah tempat melaporkan hasil kerja mereka.
g.      Aliran Tagmemik
Pelopor aliran ini adalah Kenneth Lee Pike, seorang tokoh dari Summer Institute of Linguistics yang menulis buku dengan judul Language in Relation to a United Theory of the Structure of Human Behaviour (1954). Adapun yang dimaksud dengan tagmem adalah “korelasi antara fungsi gramatikal atau slot dengan sekelompok bentuk-bentuk kata yang dapat saling dipertukarkan untuk mengisi slot tersebut”.
3.      Linguistik Transformasional dan Aliran-aliran Sesudahnya
a.       Tata Bahasa Transformasi
Terbitnya buku Noam Chomsky yang berjudul Syntactic Structure pada tahun 1957, kemudian direvisi hingga menjadi buku kedua Chomsky berjudul Aspect of The Theory of Syntax tahun 1965
b.      Semantik Generatif
Memperbaiki teori tata bahasa generatif transformasi bahwa untuk menghubungkan struktur semantik dan struktur sintaksis itu cukup hanya dengan kaidah transformasi saja.
c.       Tata Bahasa Kasus
Terbit buku The Case for Case oleh Charles J. Fillmore tahun 1968 yang membahas bahwa kalimat dibagi menjadi modalitas dan proposisi.
d.      Tata Bahasa Relasional
Terbitnya buku tentang tata bahasa karangan milik David M. Perlmutter dan Paul M. Postal yang berjudul Lectures on Relational Grammar (1974), “Relational Grammar” dalam Syntax and Semantics Vol. 13 (1980) dan Studies in Relational Grammar 1 (1983).
4.      Linguistik di Indonesia
a.       Linguistik Pada Zaman Kolonial.
Ø  Pada zaman ini penelitian lingustik dilakukan oleh ahli Belanda dan Eropa lainnya, dengan tujuan untuk kepentingan pemerintahan kolonial.
Ø  Pada Zaman ini penelitian bahasa baru sampai tahap deskripsi sederhana mengenai sistem fonologi, morfologi, sintaksis, serta pencatatan butir-butir leksikal dalam bentuk kamus.
Ø  Tokoh pada zaman ini antara lain  H.N. Van Der Tuuk, Bransdstetter, Dempwolf, dan Kern. Mereka Juga merumuskan sejumlah teori, yaitu mengenai sistem bunyi bahasa-bahasa yang ada di Nusantara. Ingat saja akan apa yang disebut “Hukum Der Tuuk” atau “Hukum R-G-H” dan “Hukum R-D-L”.
b.      Linguistik Modern (Pada akhir tahun 1950-an).
Ø  Tokoh  Linguistik Modern antara lain Ferdinand de Saussure, Prof. Verhaar.
Ø  Pada zaman ini yang dikenalkan konsep fonem, morfem, frase, dan klausa oleh Anton M. Moeliono dan T.W Kamil. Sebelumnya konsep tersebut sebagai satuan lingual belum dikenal. Yang dikenal hanyalah satuan kata dan kalimat.
Ø  Perkenalan linguistik modern ini bukanlah tanpa pertentangan. Konsep bahasa adalah bunyi masih cukup rawan, terbukti masih banyak orang yang belum dapat membedakan antara konsep fonem dan huruf.