1.
a. Apa yang dimaksud
dengan modus? Jelaskan!
Jawab:
Modus adalah
pengungkapan atau penggambaran suasana psikologis perbuatan menurut tafsiran si
pembicara atau sikap si pembicara tentang apa yang diucapkannya. Dalam
beberapa bahasa tertentu, terutama bahasa-bahasa fleksi, modus dinyatakan dalam
bentuk morfemis, tetapi dalam bahasa lain ada juga yang secara leksial.
b.
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis modus yang anda ketahui! Beri contoh!
Jawab:
1) Modus
Indikatif atau Modus deklaratif, yaitu modus yang menunjukan sikap objektif
atau netral.
Contoh: Intan menggambar
pegunungan.
2) Modus
Optatif, yaitu modus yang menunjukkan harapan atau keinginan.
Contoh: ranya jangan
terjadi!, Sekali-kali tidak!
3) Modus
Imperatif, yaitu modus yang menyatakan perintah, larangan, atau tegahan.
Contoh: Anggi, ayo ke sekolah!
4) Modus
Interogatif, yaitu modus yang menyatakan pertanyaan.
Contoh: Mengapa kamu
menangis?
5) Modus
Obligatif, yaitu modus yang menyatakan keharusan.
Contoh: Siswa SD,
setiap Senin dan Selasa harus memakai Seragam abu-abu.
6) Modus
Desideratif, yaitu modus yang menyatkan keinginan atau kemauan.
Contoh: Nila ingin
menjadi polwan.
7) Modus
Kondisional, yaitu modus yang menyatakan persyaratan.
Contoh: aku akan ke
rumahmu jika tidak hujan.
2. a.
Apa yang dimaksud dengan aspek itu? Jelaskan!
Jawab:
Aspek adalah cara untuk
memandang pembentukkan waktu secara internal di dalam suatu situasi, keadaaan,
kejadian, atau proses. Dalam berbagai bahasa aspek ini merupakan kategori gramatikal karena dinyatakan secara morfemis.
Dalam bahasa indonesia aspek tidak dinyatakan secara morfemis dengan bentuk
kata tertentu, melainkan dengan berbagai cara dan alat leksikal.
b.
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis aspek yang anda ketahui! Beri contoh!
Jawab:
1) Aspek
kontinuatif, yaitu yang menyatakan perbuatan terus berlangsung.
Contoh: Andi terus
berjalan menuju sekolah.
2) Aspek
Inseptif, yaitu yang menyatakan peristiwa atau kejadian baru mulai.
Contoh: Yana pun
memulailah menulis cerita.
3) Aspek
progresif, yaitu aspek yang menyatakan perbuatan sedang berlangsung. Contoh: Dina
sedang mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia.
4) Aspek
repetitif, yaitu yang menyatakan perbuatan itu terjadi berulang-ulang.
Contoh: Madha terus
mengelilingi lapangan ini.
5) Aspek
perfektif, yaitu yang menyatakan perbuatan sudah selesai.
Contoh: Lisa sudah
selesai mengerjakan soal ujian.
6) Aspek
imperfektif, yaitu yang menyatakan perbuatan berlangsung sebentar.
Contoh: Seketika, Fina
menjerit saat kecoa menimpanya dari atas.
7) Aspek
sesatif, yaitu yang menyatakan perbuatan berakhir.
Contoh: Galuh telah
menyelesaikan skripsinya.
c.
Alat-alat apa sajakah yang digunakan untuk menyatakan aspek dalam bahasa
Indonesia? Jelaskan dan beri contoh!
Jawab:
Untuk menyatakan aspek
perfektif digunakan unsur leksikal sudah.
Contoh: Ana sudah mandi.
Untuk menyatakan aspek
inseptif, baru mulai, digunakan partikel pun
dan lah.
Contoh: Dia pun
berjalanlah.
Untuk menyatakan aspek
repetitif bisa dilakukan secara morfemis, yaitu dengan sufiks –i. Contoh: Dia
memukuli pencuri itu.
3.
a. Alat-alat apa yang
digunakan untuk menyatakan kala dalam bahasa Indonesia? Jelaskan, dan beri contoh!
Jawab:
Dalam bahasa Indonesia
tidak menandai kala secara morfemis, melainkan secara leksikal. Antara lain
dengan kata sudah untuk kala lampau, sedang untuk kala kini, dan akan untuk kala. Contoh:
Murid itu sudah mandi.
Murid itu sedang mandi.
Murid itu akan mandi.
b.
Bagaimana cara menyatakan kala dalam bahasa daerah atau bahasa yang anda kenal?
Jelaskan!
Jawab:
Cara menyatakan kala
dalam bahasa daerah yaitu dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing.
Misalkan dalam bahasa Jawa, sampununtuk
kala lampau, nembe untuk kala kini,
dan badhe untuk kala nanti.
4. a.
Apakah yang dimaksud dengan modalitas? Jelaskan dan beri contoh!
Jawab:
Yang dimaksud dengan
modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara
terhadap hal yang dibicarakan, yaitu mengenai perbuatan, keadaan, dan
peristiwa, atau juga sikap terhadap lawan bicaranya. Dalam bahasa Indonesia,
dan sejumlah bahasa lain, modalitas ini dinyatakan secara leksikal. Umpanya
dengan kata-kata mungkin, barangkali,
sebaiknya, seharusnya, tentu, pasti, boleh, mau, ingin, dan seyogyanya.
Contoh:
Barangkali
Nila akan pergi.
Sebagai murid, kita sebaiknya belajar.
Kamu seharusnya datang tepat waktu.
Kalian boleh masuk ke kelas.
Ibu ingin saya membantu ia memasak.
b.
Dapatkah anda membedakan konsep modalitas dengan konsep kala? Silakan jelaskan!
Jawab:
Konsep kala menyatakan
waktu sekarang, sudah lampau, dan akan datang. Sedangkan konsep modalitas
berupa pernyataan kemungkinan, keinginan, atau juga keizinan.
5. a. Jelaskan yang dimaksud dengan fokus secara
singkat!
Jawab:
Yang dimaksud dengan
fokus adalah unsur yang menonjolkan bagian kalimat sehingga perhatian pendengar
atau pembaca tertuju pada bagian itu.
b.
Bagaimana cara menyatakan fokus dalam bahasa Indonesia, atau bahasa dalam
program studi anda? Jelaskan!
Jawab:
Cara menyatakan fokus
dalam bahasa dalam program studi saya (bahasa Indonesia), yaitu dapat dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain:
1) Dengan
memberi tekanan pada bagian kalimat yang difokuskan. Umpamanya, dalam kalimat Dia menangkap ayam saya, kalau tekanan
diberikan pada kata dia, maka berarti
yang melakukan adalah dia, bukan orang lain. Kalau tekanan diberikan pada kata menangkap, maka berarti yang
dilakukannya adalah menangkap, bukan mencuri atau memotong. Kalau tekanan
diberikan pada kata ayam, maka
berarti yang ditangkap adalah ayam, bukan itik atau kambing.
2) Dengan
mengedepankan bagian kalimat yang difokuskan. Umpamanya kalimat, Hal itu telah disampaikan kepada DPR oleh
pemerintah adalah susunan biasa; kalau ingin difokuskan pada pelakunya,
maka unsur pelaku itu, yaitu oleh pemerintah
dapat deikedepankan sehingga menjadi Oleh
pemerintah hal itu telah disampaikan kepada DPR.
3) Dengan
cara memakai partikel pun, yang, tentang,
dan adalah pada bagian kalimat yang difokuskan. Contoh:
Menulis pun adik belum bisa.
Yang
merasa kehilangan, bisa hubungi saya.
Tentang
tugas itu, biar aku yang kerjakan.
Adalah
tidak pantas, hal itu kau lakukan.
4) Dengan
mengontraskan dua bagian kalimat. Contoh:
Bukan dia yang datang,
melainkan istrinya.
Ini jendela, bukan
pintu.
Anak Bapak bukan bodoh,
melainkan kurang rajin.
5) Dengan
menggunakan kontruksi posesif anaforis beranteseden. Contoh:
Bu dosen fonologi itu
pacarnya seorang raja.
Rudi motornya mesinnya mogok.
6. a.
Apakah diatesis itu? Jelaskan!
Jawab:
Yang dimaksud dengan
diatesis adalah gambaran hubungan antara pelaku atau peserta dalam kalimat
dengan perbuatan yang dikemukakan dalam kalimat itu.
b.
Sebutkan jenis-jenis diatesis yang anda kenal, dan beri contoh (dalam bahasa
apa saja)!
Jawab:
a. diateasis
aktif, yaitu jika subjek yang berbuat atau melakukan suatu perbuatan.
Contoh: Mereka
meninggalkan ruangan ini.
b. Diatesi
pasif, yaitu jika subjek menjadi berbuat atau perbuatan.
Contoh: Ruangan ini
ditinggalkan mereka.
c. Diatesis
reflektif, yaitu jika subjek berbuat atau melakukan sesuatu terhadap dirinya
sendiri. Contoh: Ibu sedang berhias.
d. Diatesis
resiprokal, yaitu jika subjek yang terdiri dari dua pihak berbuat tindakan
berbalasan. Contoh: Kiranya mereka akan berdamai juga.
e. Diatesis
kausatif, yaitu jika subjek menjadi penyebab atas terjadinya sesuatu. Contoh:
Adik memotong kukunya.