Cari Blog Ini

Minggu, 10 Februari 2019

Jawaban Soal Buku Linguistik Umum Karya Abdul Chaer Halaman 282



1.      a. Apa yang dimaksud dengan modus? Jelaskan!
Jawab:
Modus adalah pengungkapan atau penggambaran suasana psikologis perbuatan menurut tafsiran si pembicara atau sikap si pembicara tentang apa yang diucapkannya. Dalam beberapa bahasa tertentu, terutama bahasa-bahasa fleksi, modus dinyatakan dalam bentuk morfemis, tetapi dalam bahasa lain ada juga yang secara leksial.
b. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis modus yang anda ketahui! Beri contoh!
Jawab:
1) Modus Indikatif atau Modus deklaratif, yaitu modus yang menunjukan sikap objektif atau netral.
Contoh: Intan menggambar pegunungan.
2) Modus Optatif, yaitu modus yang menunjukkan harapan atau keinginan.
Contoh: ranya jangan terjadi!, Sekali-kali tidak!
3) Modus Imperatif, yaitu modus yang menyatakan perintah, larangan, atau tegahan. Contoh: Anggi, ayo ke sekolah!
4) Modus Interogatif, yaitu modus yang menyatakan pertanyaan.
Contoh: Mengapa kamu menangis?
5) Modus Obligatif, yaitu modus yang menyatakan keharusan.
Contoh: Siswa SD, setiap Senin dan Selasa harus memakai Seragam abu-abu.
6) Modus Desideratif, yaitu modus yang menyatkan keinginan atau kemauan.
Contoh: Nila ingin menjadi polwan.
7) Modus Kondisional, yaitu modus yang menyatakan persyaratan.
Contoh: aku akan ke rumahmu jika tidak hujan.

2.      a. Apa yang dimaksud dengan aspek itu? Jelaskan!
Jawab:
Aspek adalah cara untuk memandang pembentukkan waktu secara internal di dalam suatu situasi, keadaaan, kejadian, atau proses. Dalam berbagai bahasa aspek ini merupakan kategori gramatikal karena dinyatakan secara morfemis. Dalam bahasa indonesia aspek tidak dinyatakan secara morfemis dengan bentuk kata tertentu, melainkan dengan berbagai cara dan alat leksikal.
b. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis aspek yang anda ketahui! Beri contoh!
Jawab:
1)   Aspek kontinuatif, yaitu yang menyatakan perbuatan terus berlangsung.
Contoh: Andi terus berjalan menuju sekolah.
2)   Aspek Inseptif, yaitu yang menyatakan peristiwa atau kejadian baru mulai.
Contoh: Yana pun memulailah menulis cerita.
3)   Aspek progresif, yaitu aspek yang menyatakan perbuatan sedang berlangsung. Contoh: Dina sedang mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia.
4)   Aspek repetitif, yaitu yang menyatakan perbuatan itu terjadi berulang-ulang.
Contoh: Madha terus mengelilingi lapangan ini.
5)   Aspek perfektif, yaitu yang menyatakan perbuatan sudah selesai.
Contoh: Lisa sudah selesai mengerjakan soal ujian.
6)   Aspek imperfektif, yaitu yang menyatakan perbuatan berlangsung sebentar.
Contoh: Seketika, Fina menjerit saat kecoa menimpanya dari atas.
7)   Aspek sesatif, yaitu yang menyatakan perbuatan berakhir.
Contoh: Galuh telah menyelesaikan skripsinya.
c. Alat-alat apa sajakah yang digunakan untuk menyatakan aspek dalam bahasa Indonesia?  Jelaskan dan beri contoh!
Jawab:
Untuk menyatakan aspek perfektif digunakan unsur leksikal sudah.
Contoh: Ana sudah mandi.
Untuk menyatakan aspek inseptif, baru mulai, digunakan partikel pun dan lah.
Contoh: Dia pun berjalanlah.
Untuk menyatakan aspek repetitif bisa dilakukan secara morfemis, yaitu dengan sufiks –i. Contoh: Dia memukuli pencuri itu.

3.             a. Alat-alat apa yang digunakan untuk menyatakan kala dalam bahasa Indonesia? Jelaskan, dan  beri contoh!
Jawab:
Dalam bahasa Indonesia tidak menandai kala secara morfemis, melainkan secara leksikal. Antara lain dengan kata sudah untuk kala lampau, sedang untuk kala kini, dan akan untuk kala. Contoh:
Murid itu sudah mandi.
Murid itu sedang mandi.
Murid itu akan mandi.
b. Bagaimana cara menyatakan kala dalam bahasa daerah atau bahasa yang anda kenal? Jelaskan!
Jawab:
Cara menyatakan kala dalam bahasa daerah yaitu dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing. Misalkan dalam bahasa Jawa, sampununtuk kala lampau, nembe untuk kala kini, dan badhe untuk kala nanti.

4.      a. Apakah yang dimaksud dengan modalitas? Jelaskan dan beri contoh!
Jawab:
Yang dimaksud dengan modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan, yaitu mengenai perbuatan, keadaan, dan peristiwa, atau juga sikap terhadap lawan bicaranya. Dalam bahasa Indonesia, dan sejumlah bahasa lain, modalitas ini dinyatakan secara leksikal. Umpanya dengan kata-kata mungkin, barangkali, sebaiknya, seharusnya, tentu, pasti, boleh, mau, ingin, dan seyogyanya.
Contoh:
Barangkali Nila akan pergi.
Sebagai murid, kita sebaiknya belajar.
Kamu seharusnya datang tepat waktu.
Kalian boleh masuk ke kelas.
Ibu ingin saya membantu ia memasak.
b. Dapatkah anda membedakan konsep modalitas dengan konsep kala? Silakan jelaskan!
Jawab:
Konsep kala menyatakan waktu sekarang, sudah lampau, dan akan datang. Sedangkan konsep modalitas berupa pernyataan kemungkinan, keinginan, atau juga keizinan.

5.      a.  Jelaskan yang dimaksud dengan fokus secara singkat!
Jawab:
Yang dimaksud dengan fokus adalah unsur yang menonjolkan bagian kalimat sehingga perhatian pendengar atau pembaca tertuju pada bagian itu.
b. Bagaimana cara menyatakan fokus dalam bahasa Indonesia, atau bahasa dalam program studi anda? Jelaskan!
Jawab:
Cara menyatakan fokus dalam bahasa dalam program studi saya (bahasa Indonesia), yaitu dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1)      Dengan memberi tekanan pada bagian kalimat yang difokuskan. Umpamanya, dalam kalimat Dia menangkap ayam saya, kalau tekanan diberikan pada kata dia, maka berarti yang melakukan adalah dia, bukan orang lain. Kalau tekanan diberikan pada kata menangkap, maka berarti yang dilakukannya adalah menangkap, bukan mencuri atau memotong. Kalau tekanan diberikan pada kata ayam, maka berarti yang ditangkap adalah ayam, bukan itik atau kambing.
2)      Dengan mengedepankan bagian kalimat yang difokuskan. Umpamanya kalimat, Hal itu telah disampaikan kepada DPR oleh pemerintah adalah susunan biasa; kalau ingin difokuskan pada pelakunya, maka unsur pelaku itu, yaitu oleh pemerintah dapat deikedepankan sehingga menjadi Oleh pemerintah hal itu telah disampaikan kepada DPR.
3)      Dengan cara memakai partikel pun, yang, tentang, dan adalah pada bagian kalimat yang difokuskan. Contoh:
Menulis pun adik belum bisa.
Yang merasa kehilangan, bisa hubungi saya.
Tentang tugas itu, biar aku yang kerjakan.
Adalah tidak pantas, hal itu kau lakukan.
4)      Dengan mengontraskan dua bagian kalimat. Contoh:
Bukan dia yang datang, melainkan istrinya.
Ini jendela, bukan pintu.
Anak Bapak bukan bodoh, melainkan kurang rajin.
5)      Dengan menggunakan kontruksi posesif anaforis beranteseden. Contoh:
Bu dosen fonologi itu pacarnya seorang raja.
Rudi motornya mesinnya mogok.

6.      a. Apakah diatesis itu? Jelaskan!
Jawab:
Yang dimaksud dengan diatesis adalah gambaran hubungan antara pelaku atau peserta dalam kalimat dengan perbuatan yang dikemukakan dalam kalimat itu.
b. Sebutkan jenis-jenis diatesis yang anda kenal, dan beri contoh (dalam bahasa apa saja)!
Jawab:
a.       diateasis aktif, yaitu jika subjek yang berbuat atau melakukan suatu perbuatan.
Contoh: Mereka meninggalkan ruangan ini.
b.      Diatesi pasif, yaitu jika subjek menjadi berbuat atau perbuatan.
Contoh: Ruangan ini ditinggalkan mereka.
c.       Diatesis reflektif, yaitu jika subjek berbuat atau melakukan sesuatu terhadap dirinya sendiri. Contoh: Ibu sedang berhias.
d.      Diatesis resiprokal, yaitu jika subjek yang terdiri dari dua pihak berbuat tindakan berbalasan. Contoh: Kiranya mereka akan berdamai juga.
e.       Diatesis kausatif, yaitu jika subjek menjadi penyebab atas terjadinya sesuatu. Contoh: Adik memotong kukunya.