Cari Blog Ini

Senin, 14 Januari 2019

Jenis-Jenis Membaca



Menurut Harras (1998: 42-) membaca itu memiliki tujuh jenis yaitu sebagai berikut:
1.      Membaca Nyaring
Yakni kegiatan membaca dengan mengeluarkan suara atau kegiatan melafalkan lambang-lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukupkeras.
2.    Membaca dalam hati
Merupakan proses membaca tanpa mengeluarkan suara. Dalam membaca dalam hati atau membaca diam tidak ada suara  yang keluar. Sedangkan yang aktif bekerja hanya mata dan otak atau kognisi kitasaja.
3.      Membaca intensif
Membaca intnsif merupakan programkegiatan membaca yang dilakukan secara seksama.Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada dan bertujuan untuk menumbuhkan serta mengasah kemampuan membaca secara kritis.
4.      Membaca ekstensif
Merupakan program membaca yang dilakukan secara luas, baik jenis maupun ragam teksnya dan tujuannya hanya sekedar untuk memahami isi yang penting-penting saja dari bahan bacaan yang dibaca dengan menggunakan waktu secepat mungkin.Para siswa diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam hal memiliki baikjenis maupun lingkup bahan-bahan bacaan yang dibacanya.
5.      Membaca literal
Membaca literal merupakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan menangkap arti (meaning)yang tertera secara tersurat (eksplisit). Artinya,pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal (reading the lines) dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebih dalam lagi, yakni makna-makna tersiratnya,baikpada tataran antagonis (by the lines) apalagi makna yang terletak dibalik barisnya (beyond the lines
6.      Membaca kritis
Soedarsono (1994) mengatakan bahwa membaca kritis (critical reading)adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya.  Pembaca tidak sekedar menyerap apa yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca secara kritis berarti  kita harus mampu membaca secara analisis dengan melakukan penilaian. Dalam membaca harus ada interaksi  penulis dengan pembaca yang saling mempengaruhi sehingga terbentuk pengertian baru.
a)      Tujuan Membaca Kritis
1.    Memahami tujuan penulis atau pengarang.
2.    Memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan berpikir kritis.
3.    Memahami organisasi tulisan atau bacaan.
4.    Memberikan penilaian terhadap penyajian penulis atau pengarang.
5.    Menerapkan prinsip-prinsip kritis terhadap bacaan
b)      Aspek-Aspek dalam Membaca Kritis
1.    Kemampuan mengingat dan mengenali bahan bacaan.
2.    Kemampuan memahami atau menginterpretasi makna tersirat.
3.    Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep.
4.    Kemampuan menganalisis suatu bacaan.
5.    Kemampuan menilai isi bacaan.
c)      Metode dalam Membaca Kritis Metode SQ3R
Ø  Survey (menyurvey buku).
Ø  Question (mengajukan pertanyaan).
Ø  Read (membaca secara menyeluruh).
Ø  Recite/Recall (menjawab pertanyaan).
Ø  Review(mengulang/menelusuri isi).
d)     Syarat Pokok Dalam Membaca Kritis Ada beberapa persyaratan pokok yang perlu dipenuhi untuk dapat melakukan kegiatan membaca kritis, (cf. Nurhadi, 1988; Harjasujana dkk.,1988), yaitu :
1.    Pengetahuan
2.    Sikap dan Penilaian
3.    Penerapan Metode ilmiah
e)      Ciri Pembaca Kritis:
1.    Kegiatan membaca yang dilakukan tidak berhenti sampai pada saat ia selesai membaca buku.
2.    Ia mampu menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari- hari.
3.    Muncul perubahan sikap serta tingkah laku setelah proses membaca dilakukan.
4.    Hasil membaca akan berlaku dan diingat sepanjang masa.
5.    Mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaannya.
6.    Mampu memilih atau menentukan bahan bacaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan atau minatnya.
7.    Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari yang dihadapi dengan menggunakan bacaan sebagai pegangan.
f)       Hal yang Harus diperhatikan dalam Membaca Kritis
1.      Pilihlah waktu yang sesuai untuk membaca.
2.      Pilihlah suasana yang sesuai untuk membaca.
3.      Perhatikan posisi membaca.
4.      Siapkan alat-alat pendukung dalam membaca.
5.      Lakukan survei isi buku.
6.      Membuat Pertanyaan.
7.      Membaca teliti.
8.      Lakukan evaluasi.
g)      Ragam Membaca Kritis
1.Membaca cepat atau sekilas untuk membaca topik.
2. Membaca cepat untuk informasi khusus.
3. Membaca teliti untuk informasi rinci.
4. Membaca kritis tulisan atau artikel ilmiah.
5. Menggali tesis atau pernyataan masalah.
6. Meringkas butir-butir penting setiap artikel.
7. Memahami konsep-konsep penting ( pandangan ahli, hasil penelitian,dan teori).
8. Menentukan bagian yang akan dikutip.
9. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang di kutip.
10. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip.
h) Penerapan Membaca Kritis dalam Kehidupan Sehari-hari
·   Membaca surat kabar/koran
·   Membaca majalah
·   Membaca buku pelajaran
·   Membaca tulisan karya ilmiah
·   Membaca kritis bahan-bahan yang tersaji dalam internet
·   Dan membaca buku/tulisan yang bersifat non fiksi
7.      Membaca kreatif
Membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaan dengan cara mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelunya pernah di dapatkan.

Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu melakukan kegiatan membaca, maka proses membaca dapat dibedakan menjadi :
A.    Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah :
1. menggunakan ucapan yang tepat,
2. menggunakan frase yang tepat,
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,
4. dalam posisi sikap yang baik,
5. menguasai tanda-tanda baca,
6. membaca dengan terang dan jelas,
7. membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
8. membaca dengan tidak terbata-bata,
9. mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10. kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11. membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
12. membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.
B.  Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
1. membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
2. membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
3. membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring,
4. tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,
5. mengerti dan memahami bahan bacaan,
6. dituntut kecepatan mata dalam membaca,
7. membaca dengan pemahaman yang baik,
8. dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.

Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua (I) membaca ekstensif dan (II) membaca intensif. Berikut penjelasan secara rinci kedua jenis membaca tersebut :
I. Membaca Ekstensif
   Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin          
   teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi :
1. Membaca Survai (Survey Reading)
Membaca survai adalah kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan pendahuluan dalam membaca ekstensif.
Yang dilakukan seseorang ketika membaca survai adalah sebagai berikut :
(a) memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan malihat abstrak(jika  ada),
(b) memeriksa bagian terahkir dari isi (kesimpulan) jika ada,
(c) memeriksa indeks dan apendiks(jika ada).
2. Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan membaca dengan mengandalakan kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.
Metode yang digunakan dalam melatihkan membaca cepat adalah :
(a) metode kosakata; metode yang berusaha untuk menambah kosakata.
(b) Metode motivasi; metode yang berusaha memotivasi pembaca(pemula) yang mengalami hambatan.
(c) Metode gerak mata; metode yang mengembangkan kecepatan membaca dengan menigkatkan kecepatan gerak mata.
Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan mambaca :
(a) vokalisai atau berguman ketika membaca,
(b) membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,
(c) kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,
(d) subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,
(e) jari tangan selalu menunjuk tulisa yang sedang kit abaca,
(f) gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.
3. Membaca Dangkal (Superficial Reading)
membaca dangkal pada hakekatnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini biasanya dilakukan seseorang membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.
II. Membaca Intensif
membaca intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah :
A. Membaca Telaah Isi :
1.      Membaca Teliti
Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.
2.      Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction).
3.      Membaca Kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.
4.       Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
5.      Membaca Kreatif
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.
B. Membaca Telaah Bahasa :
1. Membaca Bahasa (Foreign Language Reading)
Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata (increasing word   power) dan mengembangkan kosakata (developing vocabulary)
2. Membaca Sastra (Literary Reading)
Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra.