DRAMA
A. PENGERTIAN DRAMA
a. Pengertian
Drama Secara Umum
Kata drama
dari bahasa Yunani yaitu dromai yang mepunyai makna berbuat, bertindak, dan
bergerak melakukan aksi sesuai naskah. Secara umum, drama merupakan suatu karya
sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dengan maksud dipertunjukkan oleh
aktor.
Pementasan
drama dikenal dengan istilah teater. Drama juga bisa dikatakan sebagai cerita
dalam naskah yang diperagakan dalam panggung. Secara umum drama mempunyai dua
makna secra sempit dan secara luas.
Drama dalam
arti luas adalah bentuk tontonan atau pertunjukkan yang mengandung cerita yang
dipentaskan di depan khalayak umum. Sedangkan untuk dalam arti sempit yaitu
sebuah kisah hidup seseorang yang di ditampilkan di atas panggung yang ditonton
oleh kalayak umum.
Drama adalah
karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah laku
yang dipentaskan dalam beberapa babak.
b. Pengertian
Drama Menurut Para Ahli
1.
Balthazar Vallhagen, Drama merupakan seni yang
menggambarkan alam dan sifat manusia dalam gerakan.
2.
Ferdinand Brunetierre, Drama harus melahirkan keinginan
oleh aksi atau gerakan.
3.
Moulton, Drama ialah kisah hidup digambarkan dalam
bentuk gerak (disajikan langsung dalam tindakan).
4.
Budianta dkk (2002), Drama adalah genre sastra yang
menunjukkan penampilan fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara
pemimpin di sana.
5.
Seni Handayani, Drama merupakan wujud komposisi
berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama
dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama
dipentaskan.
6.
Wildan, Drama merupakan komposisi berdasarkan beberapa
cabang seni, sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks
tertulis dan drama dipentaskan.
7.
Tim Matrix Media Literata, Drama adalah bentuk narasi
yang menggambarkan kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (akting) yang
dipentaskan.
8.
Anne Civardi, Drama ialah sebuah kisah yang
diceritakan melalui kata-kata dan gerakan.
B. SEJARAH DRAMA
Drama sudah
dijadikan tontonan sejak nenek moyang bahkan hingga sekarang banyak yang
meminatinya. Nenek moyang melakukan pertunjukan ini sejak beberapa abad silam.
Ada bukti tertulis bahwa drama sudah ada sejak abad ke-5 SM.
Hal ini
berdasarkan atas penemuan naskah drama yang ada di Yunani. Yang di tulis oleh
Aeschylus diperkiran hidup 525-256 SM. Isi teks naskah drama pertama kali
berisi tentang persembahan kepada dewa-dewa.
C. CIRI-CIRI DRAMA
- Harus ada konfliks
- Harus ada aksi
- Harus dilakonkan
- Tempo masa kurang daripada 3 jam
- Tiada ulangan dalam satu masa
- Seluruh cerita yang ada didalam cerita drama mengadung bentuk dialog. Baik tokoh maupun narrator. Ciri utama pada naskah dialog adalah semua ucapan disusun dalam bentuk teks.
- Dalam dialog drama tidak menggunakan tanda petik (“…”). Karena dalam dialog drama tidak menggunakan kalimat langsung. Sehingga dalam drama tidak menggunakan tanda petik.
- Dalam suatu drama diengkapi dengan sebuah petunjuk tertentu yang perlu diperhatikan oleh tokoh pameran yang bersangkutan. Pada umumnya petunjuk ditulis didalam tanda kurung dan bisa juga menggunakan jenis huruf yang berbeda yang tidak ada pada dialog.
- Naskah drama terletak pada ditas dialaog atau disamping dialog.
D. STRUKTUR
DRAMA
·
Prolog
Prolog
adalah bagian pengantar dari sebuah naskah/cerita drama, biasanya ini digunakan
untuk menceritakaan keadaan atau gambaran secara umum dari sebuah cerita.
·
Dialog
Dialog
adalah komunikasi antar tokoh atau pemain yang terjadi dalam sebuah drama, pada
umumnya dilakukan oleh dua orang atau lebih.
·
Epilog
Epilog
adalah bagian penutup dari sebuah naskah/cerita drama, biasanya ini berisi
kesimpulan, simpulan dan pesan yang bisa diambil dari cerita drama tersebut.
E. JENIS-JENIS
DRAMA INDONESIA
a.
Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan
menjadi delapan jenis, yaitu:
·
Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan
diiringi musik.
·
Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan
·
Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan
kelucuan.
·
Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan
komedi.
·
Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak
sepenuhnya dagelan.
·
Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para
pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
·
Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan
diiringi melodi/musik.
·
Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.
b.
Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama
dibagi antara lain:
·
Drama Panggung: drama yang dimainkan oleh para aktor
dipanggung.
·
Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung,
hanya bedanya drama televisi tak dapat diraba.
·
Drama Film: drama film menggunakan layar lebar dan
biasanya dipertunjukkan di bioskop.
·
Drama Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang.
·
Drama Radio: drama radio tidak bisa dilihat dan
diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
·
Drama Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan
boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.
c.
Jenis drama selanjutnya ialah, berdasarkan ada atau
tidaknya naskah drama.
·
Drama Tradisional: tontonan drama yang tidak
menggunakan naskah.
·
Drama Modern: tontonan drama menggunakan naskah.
d.
Berdasarkan penyajian kisah drama
·
Tragedi : Dalam drama ini menceritakan tentang
kesedihan.
·
Komedi : Dalam drama ini menceritakan tentang
kelucuan yang bertujuan untuk menghibur.
·
Tragekomedi : Dalam drama ini menceritakan tentang
perpaduan drama tragedi dan drama komedi.
·
Opera : Dalam drama ini, cara penyampaian
dialognya melalui dengan nyanyian atau musik.
·
Melodrama : Dalam drama ini cara penyapaian
dialognya diucapkan dan diiringi dengan suara musik atau lagu.
·
Farce : Drama ini menyerupai dengan drama
dagelan tetapi tidak sepenuhnya sama , ada perbedaan ketika dalam penyampaian.
·
Tablo : Drama ini lebih dominan dengan melakukan
dengan gerak dan para pemainnya tidak mengeluarkan ucapan dialog.
·
Sendratari : Drama ini penggabungan antara seni drama
dan seni tari.
F. UNSUR-UNSUR DRAMA
a.
Unsur intrinstik
1.
Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita
drama
2.
Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama
mulai babak pertama hingga babak terakhir
3.
Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama
dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan
peran pembantu disebut figuran
4.
Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh
drama. Watak protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh
drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah,
baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku)
jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki,
kejam, penindas dan sebagainya
5.
Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan
situasi peristiwa dalam cerita drama
6.
Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran
para tokoh drama.
b. Unsur ekstrinsik Drama
Merupakan unsur yang datang dari luar namun mempengaruhi sebuah cerita yang disajikan. Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya certa, namun keberadaan unsur ini sangat mempengaruhi perkembangan sebuah cerita. Oleh karena itu, dapat dijumpai kasus sebuah drama yang terbengkalai dikarenakan oleh faktor ini. Yang termasuk unsur ekstrinsik sebuah drama yaitu:
Ø Faktor ekonomi,
Ø Faktor politik
Ø Faktor sosial- budaya
Ø Faktor pendidikan
Ø Faktor kesehatan
Ø Faktor psikologis pemain dan kru
Ø Kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.
Ø Pimpinan produksi
Ø Sutradara
Ø Tim Kreatif
Ø Penata rias
Ø dan unsur pendukung lainnya.
G.
TUJUAN
- Untuk membahagiakan sekaligus menghibur intruksi untuk para penonton.
- Memperoleh suatu pengetahuan, pengalaman, pengetahuan seni keindahan.
- Untuk menghibur santai dan pengalaman mengenai estetika.
H. MANFAAT
- Membentuk kersa sama yang baik dalam sebuah pergaulan sosial.
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melahirkan daya kreasi bagian setiap orang.
- Mengembangkan emosi yang sehat untuk pada anakanakagar dapat melahirkan daya kreasi.
- Dapat menghilangkan rasa malu, gugup, takut yang terdapat pada didri seseorang.
- Mengembangkan sifat dan sikap percaya diri untuk tampil didepan orang banyak.
- Mengharagai pendapat dan pikiran seseorang dengan cara baik.
I. ISTILAH-ISTILAH DALAM DRAMA
a.
Adegan : Bagian kecil dari babak drama,
b. Babak : Bagian besar dari suatu babak drama,
c. Dialog : Percakapan antar pelaku drama,
d. Episode : Bagian Cerita,
e. Lakon : Cerita yang dimainkan dalam drama,
f. Naskah : Karangan yang masih ditulis dengan tangan,
g. Komedi : Drama yang lucu dan menggembirakan,
h. Tragedi : Drama menyedihkan,
i. Peran : Pemain drama
J. TAHAP-TAHAP BERMAIN DRAMA
Karena rumitnya bermain drama atau teater, sehingga seorang pemain haruslah
melakukan tahapan-tahapan bermain drama atau teater di bawah ini:
a. Casting (Pemilihan Pemain sesuai dengan watak);
b. Pembacaan Naskah;
c. Penghafalan Naskah;
d. Penghayatan Naskah;
e. Pengembangan latihan dengan improvisasi;
f. Pementasan..
E. HUKUM PANGGUNG
Dalam
pementasan drama, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh para pemain dari
drama itu sendiri. Peraturan itulah yang disebut dengan “Hukum Panggung”.
Berikut ini akan diuraikan hukum panggung yang ada dalam pementasan drama;
a. Blocking
Seorang Pemain hendaknya dapat mengatur diri saat berdiri di atas panggung, tidak diperkenankan bagi seorang pemain untuk membelakangi penonton atau juri dalam pementasan atau lomba drama.
Seorang Pemain hendaknya dapat mengatur diri saat berdiri di atas panggung, tidak diperkenankan bagi seorang pemain untuk membelakangi penonton atau juri dalam pementasan atau lomba drama.
b. Backing
Pemain harus dapat mengatur arah berdiri karena tidak boleh melakukan penyampingan badan yang berdampak pada gerakan yang menutupi penonton. Misal : Ketika pemain naik ke panggung, dan mengesampingi penonton, maka si pemain tidak diperkenankan untuk melakukan gerakan tangan yang dapat menutupi penonton.
Pemain harus dapat mengatur arah berdiri karena tidak boleh melakukan penyampingan badan yang berdampak pada gerakan yang menutupi penonton. Misal : Ketika pemain naik ke panggung, dan mengesampingi penonton, maka si pemain tidak diperkenankan untuk melakukan gerakan tangan yang dapat menutupi penonton.
c. Moving
Perpindahan dilakukan karena adanya motivasi yang tepat untuk berpindah, Ketika Melakukan perpindahan. Si pemain tidak boleh menutupi pemain lain yang sedang berdialog.
Perpindahan dilakukan karena adanya motivasi yang tepat untuk berpindah, Ketika Melakukan perpindahan. Si pemain tidak boleh menutupi pemain lain yang sedang berdialog.
d. Grouping
Pengelompokan dimaksudkan untuk menyeimbangkan posisi panggung. Jangan melakukan posisi penumpukan pada satu sudut, melainkan harus mnyeimbangkan kebeberapa sudut di atas panggung.
Pengelompokan dimaksudkan untuk menyeimbangkan posisi panggung. Jangan melakukan posisi penumpukan pada satu sudut, melainkan harus mnyeimbangkan kebeberapa sudut di atas panggung.
e. Crossing
Penyilangan dilakukan untuk membagi gerak secara rapi, Penyilangan juga dilakukan pemain untuk menghindari blocking dan penumpukan posisi pemain. Selain itu, arah keluar harus sama dengan arah masuk.
Penyilangan dilakukan untuk membagi gerak secara rapi, Penyilangan juga dilakukan pemain untuk menghindari blocking dan penumpukan posisi pemain. Selain itu, arah keluar harus sama dengan arah masuk.
SUMBER: