Cari Blog Ini

Senin, 14 Januari 2019

10 Soal Tentang Hakikat Menyimak dan Pembahasannya



10 Soal Tentang Hakikat Menyimak

1.      Apakah yang dimaksud dengan menyimak menurut Anderson?
Jawab:
Menurut Anderson menyimak adalah proses besar mendegarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Menyimak dapat pula bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi (Russell & Russell; Anderson dalam Tarigan 1994:28).

2.      Bagaimanakah hakikat menyimak menurut Akhadiah?
Jawab:
Menyimak menurut Akhadiah (dalam Sutari, dkk. 1998:19) ialah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Kemampuan menyimak dapat diartikan pula sebagai koordinasi komponen–komponen kemampuan baik kemampuan mempersepsi, menganalisis maupun menyintesis.

3.      Bagaimanakah Hakikat menyimak menurut Tarigan?
Jawab:
Tarigan (1994:28) menyatakan bahwa Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

4.      Apa alasan Tarigan mengemukakan bahwa pembelajaran menyimak belum terlaksana dengan baik?
Jawab:
Tarigan (dalam Sutari, dkk. 1997:117–118) mengemukakan beberapa alasan yang menyebabkan pembelajaran menyimak belum terlaksana dengan baik, yaitu:
1.        Pelajaran menyimak relatif baru dinyatakan dalam kurikulum sekolah.
2.        Teori, prinsip, dan generalisasi mengenai menyimak belum banyak diungkapkan.
3.        Pemahaman terhadap apa dan bagaimana menyimak itu masih minim.
4.        Buku teks dan buku pegangan guru dalam pembelajaran menyimak sangat langka.
5.        Guru-guru bahasa Indonesia kurang berpengalaman dalam melaksanakan pengajaran menyimak.
6.        Bahan pengajaran menyimak sangat kurang.
7.        Guru-guru bahasa Indonesia belum terampil menyusun bahan pengajaran menyimak.
8.        Jumlah murid per kelas terlalu besar.

5.      Apa saja tujuan menyimak?
Jawab:
Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Dengan demikian tujuan menyimak dapat dijabarkan sebagai berikut.
1)      Menyimak memperoleh fakta atau mendapatkan fakta.
2)      Untuk menganalisis fakta.
3)      Untuk mengevaluasi fakta.
4)      Untuk mendapatkan inspirasi.
5)      Untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri.
6)      Untuk meningkatkan kemampuan berbicara.

6.      Apa saja peranan menyimak?
Jawab:
Menurut (Khundaru, 2014: 21) menjelaskan beberapa peranan menyimak sebagai berikut.
1)      Menunjang landasan belajar berbahasa.
2)      Menunjang keterampilan berbicara, membaca dan menulis.
3)      Pelancar komunikasi.
4)      Penambah informasi.

7.      Bagaimanakah hakikat menyimak menurut Subyantoro?
Jawab:
Hakikat menyimak berhubungan dengan mendengar dan mendengarkan, Subyantoro dan Hartono (2003:1–2) menyatakan bahwa mendengar adalah peristiwa tertangkapnya rangsangan bunyi oleh panca indera pendengaran yang terjadi pada waktu kita dalam keadaan sadar akan adanya rangsangan tersebut, sedangkan mendengarkan adalah kegiatan mendengar yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian terhadap apa yang didengar, sementara itu menyimak pengertiannya sama dengan mendengarkan tetapi dalam menyimak intensitas perhatian terhadap apa yang disimak lebih ditekankan lagi.

8.      Apakah manfaat menyimak menurut setiawan?
Jawab:
Menurut Setiawan (dalam Darmawan 2001:11–12) manfaat menyimak ada banyak antara lain sebagai berikut.
a.    Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi kemanusiaan sebab menyimak memiliki nilai informatif yaitu memberikan masukan–masukan tertentu yang menjadikan kita lebih berpengalaman.
b.    Meningkatkan intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan dan  khazanah ilmu kita.
c.    Memperkaya kosakata kita, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat, bermutu, dan puitis. Orang yang banyak menyimak komunikasinya menjadi lebih lancar dan kata–kata yang digunakan lebih variatif.
d.   Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup, serta membina sifat terbuka dan obyektif.
e.    Meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial.
f.     Meningkatkan citra artistik jika yang kita simak itu merupakan bahan simakan yang isinya halus dan bahasanya. Banyak menyimak dapat menumbuh suburkan sikap apresiatif, sikap menghargai karya atau pendapat orang lain dan kehidupan ini serta meningkatkan selera estetis kita.
g.    Menggugah kreativitas dan semangat mencipta kita untuk menghasilkan ujaran–ujaran dan tulisan–tulisan yang berjati diri. Jika banyak menyimak, kita akan mendapatkan ide–ide yang cemerlang dan segar, pengalaman hidup yang berharga. Semua itu akan mendorong kita untuk giat berkarya dan kreatif.

9.      Bagaimanakah proses menyimak?
Jawab:
Peristiwa menyimak selalu diawali dengan mendengarkan bunyi bahasa baik secara langsung atau pun melalui rekaman, radio atau televisi. Bunyi bahasa yang ditangkap oleh telinga diidentifikasi bunyinya. Pengelompokannya menjadi suku kata, kata, frasa dan klausa, kalimat dan wacana. Lagu dan intonasi yang menyertai ucapan pembicarapun turut diperhatikan oleh penyimak. Bunyi bahasa yang diterima kemudian diinterpretasikan maknanya, ditelaah kebenarannya atau dinilai lalu diambil keputusan menerima atau menolaknya.

10.  Seperti apakah penyimak yang baik?
Jawab:
Penyimak yang baik adalah penyimak yang berencana. Salah satu butir dari perencanaan itu ada alasan tertentu mengapa yang bersangkutan menyimak. Alasan inilah yang kita sebut sebagai tujuan menyimak.