10 Soal
Tentang Hakikat Menyimak
1.
Apakah yang dimaksud dengan menyimak
menurut Anderson?
Jawab:
Menurut Anderson menyimak adalah proses besar mendegarkan,
mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Menyimak dapat pula
bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi
(Russell & Russell; Anderson dalam Tarigan 1994:28).
2.
Bagaimanakah hakikat menyimak menurut
Akhadiah?
Jawab:
Menyimak
menurut Akhadiah (dalam Sutari, dkk. 1998:19) ialah suatu proses yang mencakup
kegiatan mendengarkan bunyi bahasa mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan
mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Kemampuan menyimak dapat
diartikan pula sebagai koordinasi komponen–komponen kemampuan baik kemampuan
mempersepsi, menganalisis maupun menyintesis.
3.
Bagaimanakah Hakikat menyimak menurut
Tarigan?
Jawab:
Tarigan
(1994:28) menyatakan bahwa Menyimak merupakan suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta
interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta
memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui
ujaran atau bahasa lisan.
4.
Apa alasan Tarigan mengemukakan bahwa
pembelajaran menyimak belum terlaksana dengan baik?
Jawab:
Tarigan
(dalam Sutari, dkk. 1997:117–118) mengemukakan beberapa alasan yang menyebabkan
pembelajaran menyimak belum terlaksana dengan baik, yaitu:
1.
Pelajaran menyimak
relatif baru dinyatakan dalam kurikulum sekolah.
2.
Teori,
prinsip, dan generalisasi mengenai menyimak belum banyak diungkapkan.
3.
Pemahaman
terhadap apa dan bagaimana menyimak itu masih minim.
4.
Buku teks
dan buku pegangan guru dalam pembelajaran menyimak sangat langka.
5.
Guru-guru
bahasa Indonesia kurang berpengalaman dalam melaksanakan pengajaran menyimak.
6.
Bahan
pengajaran menyimak sangat kurang.
7.
Guru-guru
bahasa Indonesia belum terampil menyusun bahan pengajaran menyimak.
8.
Jumlah murid
per kelas terlalu besar.
5.
Apa saja tujuan menyimak?
Jawab:
Tujuan utama menyimak adalah untuk
menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau
bahasa simakan. Dengan demikian tujuan menyimak dapat dijabarkan sebagai
berikut.
1)
Menyimak memperoleh fakta atau mendapatkan fakta.
2)
Untuk menganalisis fakta.
3)
Untuk mengevaluasi fakta.
4)
Untuk mendapatkan inspirasi.
5)
Untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri.
6)
Untuk meningkatkan kemampuan berbicara.
6.
Apa saja peranan menyimak?
Jawab:
Menurut (Khundaru, 2014: 21)
menjelaskan beberapa peranan menyimak sebagai berikut.
1)
Menunjang landasan belajar berbahasa.
2)
Menunjang keterampilan berbicara, membaca dan menulis.
3)
Pelancar komunikasi.
4) Penambah
informasi.
7.
Bagaimanakah hakikat menyimak menurut
Subyantoro?
Jawab:
Hakikat
menyimak berhubungan dengan mendengar dan mendengarkan, Subyantoro dan Hartono
(2003:1–2) menyatakan bahwa mendengar adalah peristiwa tertangkapnya rangsangan
bunyi oleh panca indera pendengaran yang terjadi pada waktu kita dalam keadaan
sadar akan adanya rangsangan tersebut, sedangkan mendengarkan adalah kegiatan
mendengar yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian terhadap apa yang
didengar, sementara itu menyimak pengertiannya sama dengan mendengarkan tetapi
dalam menyimak intensitas perhatian terhadap apa yang disimak lebih ditekankan
lagi.
8.
Apakah manfaat menyimak menurut
setiawan?
Jawab:
Menurut
Setiawan (dalam Darmawan 2001:11–12) manfaat menyimak ada banyak antara lain
sebagai berikut.
a. Menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman hidup yang berharga bagi kemanusiaan sebab menyimak memiliki nilai
informatif yaitu memberikan masukan–masukan tertentu yang menjadikan kita lebih
berpengalaman.
b. Meningkatkan intelektualitas serta
memperdalam penghayatan keilmuan dan khazanah ilmu kita.
c. Memperkaya kosakata kita, menambah
perbendaharaan ungkapan yang tepat, bermutu, dan puitis. Orang yang banyak
menyimak komunikasinya menjadi lebih lancar dan kata–kata yang digunakan lebih
variatif.
d. Memperluas wawasan, meningkatkan
penghayatan hidup, serta membina sifat terbuka dan obyektif.
e. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian
sosial.
f. Meningkatkan citra artistik jika
yang kita simak itu merupakan bahan simakan yang isinya halus dan bahasanya.
Banyak menyimak dapat menumbuh suburkan sikap apresiatif, sikap menghargai
karya atau pendapat orang lain dan kehidupan ini serta meningkatkan selera
estetis kita.
g. Menggugah
kreativitas dan semangat mencipta kita untuk menghasilkan ujaran–ujaran dan
tulisan–tulisan yang berjati diri. Jika banyak menyimak, kita akan mendapatkan
ide–ide yang cemerlang dan segar, pengalaman hidup yang berharga. Semua itu
akan mendorong kita untuk giat berkarya dan kreatif.
9.
Bagaimanakah proses menyimak?
Jawab:
Peristiwa
menyimak selalu diawali dengan mendengarkan bunyi bahasa baik secara langsung
atau pun melalui rekaman, radio atau televisi. Bunyi bahasa yang ditangkap oleh
telinga diidentifikasi bunyinya. Pengelompokannya menjadi suku kata, kata,
frasa dan klausa, kalimat dan wacana. Lagu dan intonasi yang menyertai ucapan
pembicarapun turut diperhatikan oleh penyimak. Bunyi bahasa yang diterima
kemudian diinterpretasikan maknanya, ditelaah kebenarannya atau dinilai lalu
diambil keputusan menerima atau menolaknya.
10.
Seperti apakah penyimak yang baik?
Jawab:
Penyimak yang
baik adalah penyimak yang berencana. Salah satu butir dari perencanaan itu ada
alasan tertentu mengapa yang bersangkutan menyimak. Alasan inilah yang kita
sebut sebagai tujuan menyimak.