1.
Sejarah
Candi Gunung Sari
Menurut
Bapak Petrus, candi ini ditemukan pada tahun 1998 secara tidak seengaja. Pada
waktu itu dari salah satu stasiun TV akan mendirikan sebuah pemancar di tempat
ini. Dari hasil penelitian ternyata tepat di lokasi candi ini berada adalah
lokasi sinyal yang paling kuat. Akhirnya diadakan penggalian du tempat tersebut
untuk membuat pondasi pemancar. Saat penggalian ditemukan banyak sekali
batu-batu andesit berukuran persegi, baik yang polos ataupun yang berornamen.
Setelah digali lebih lanjut ditemukan lebih banyak lagi struktur batu terpendam
di lokasi tersebut dan setelah diamatibatu-batu tersebur adalah sebuah bangunan
candi, maka penggalian dihentikan dan dilaporkan ke BP3 Jateng. BP3 Jateng
melakukan penelitian dan akhirnya menggali seluruh areal tersebut dan didapati
reruntuhan sebuah candi. Dari penggalian ditemukan beberapa batu bergambar
(seperti prasasti), batu-batu berelief, lumpang batu, dan sebuah yoni. Dari
penemuan yoni tersebut daat disimpulkan bahwa candi ini beraliran Hindu.
Sebenarnya sebelum candi ini ditemukansudah banyak batu-batu candi yang
ditemukan di desa di bawah bukit ini. Karena ketidaktahuan masyarakat,batu-batu
tersebut banyak yang dijadikan pondasi dan bahan bangunan rumah. Atass prakarsa
pemerintah setempa, BP3, dan tokoh masyarakat akhirnya dilakukan pendekatan ke
masyarakat supaya batu-batu candi tersebut dikembalikan ke lokasi candi dengan
biaya ganti rugi yang cukup. Sebagian besar batu-batu dari desa sudah dibawa
naik ke lokasi candi. Dan Pak Petrus selain bertugas menjaga, beliaulah yang
berjasa menyusun dan mengelompokkan batu-batu di candi gunung sari menjadi rapi
seperti sekarang ini. Tidak jauh dari candi terdapat sebuah pohon yang mungkin
usianya sudah tua, di akar pohon tesebut masih banyak tetimbun batu-batu candi.
2. Lokasi Candi
Candi
Gunung Sari berada di Dusun Gunung Sari, Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten
Magelang.
3. Rute Perjalanan menuju Candi Gunung Sari
a. Dari
Magelang atau dari Jogja setelah smpai di Gulon tepatnya setelah kali putih
kalu dari jogja anda akan melihat papan nama Candi Gunung Sari di tepi jalan.
Maju sedikit dari paan nama tersebut ada sebuah pertigaan, beloklah ke
pertigaan tersebut.
b. Setelah
kurang lebih 2 km anda akan menjumpai sebuah ertigaan. Belok dan ikuti terus
jalan tersebut dan anda sudah massuk ke dusun gunung sari.
c. Berjalanlah
terus masuk ke dusun sampai di bawah sebuah bukit. Parkirlah kendaraan pada
warga sekitar dan naiklah ke atas bukit. Candi Gunung Sari ada di atass bukit
tersebut.
4. Kondisi Candi Gunung Sari saat ini
Kondisi
Candi Gunung Sari telah runtuh. Saat ini hanya terlihat bagian kaki candinya
saja. Kompleks percandian ini kurang lebih terdiri atas lima bangunan, antara
lain sebuah candi induk dan empat buah candi perwara. Candi induk menghadap ke
arah barat. Tiga candi perwara terletak berhadapan dengan candi induk,
sedangkan satu lagi berada di selatan candi induk.
5. Keindahan Candi Gunung Sari Magelang
Sehari-harinya,
Candi Gunung Sari Magelang jarang sekali dikunjungi wisatawan, baik wisatawan
domestic maupun mancanegara, hanya ada warga setempat yang sengaja singgah usai
merawat kebuh maupun mencari kayu bakar di sekitar kawasan wisata candi. Dan
bila ada bermaksud berlibur ke Candi Gunung Sari, mungkin anda akan bertemu
dengan penjaga candi yang merawat candi, yaitu Bapak Sriyono.
Candi Gunung Sari mungkin belum
dikenal luas di Nusantara dan mancanegara, namun ternyata bagian puncak
bukitnya, bisa dilihat pemandangan pepohonan hijau yang rindang dan indah. Anda
cukup berjalan kaki menaiki puncak bukit selama 20 menit saja melalui lahan
yang sebagian besarnya telah menjadi hak miliiki penduduk sekitar. Di
sekeliling bukitnya terdapat sawah khas pedesaan, pemandangan alam yang sangat
cantik dan khas.
6. Batu Candi Gunung Sari Magelang
Bebatuan
candi yang terdapat di puncak merupakan hasil temuan dari berbagai lokasi, dan
selain di puncak bukit, ada beberapa batuan candi yang seringkali ditemukan di
jalan menuju puncak. Struktur yang diduga kuat sebagai gerbang utama dari candi
ini diyakini masih terpendam di dalam tanah. Beberapa batuan candi tampak
sangat unik, ada yang berbentuk silinder dengan ujung yang setengah lingkaran
dan di bagian dalamnya berongga serta memiliki lubang yang kabarnya merupakan
tempat penyimpanan abu jenazah. Ada juga satu yoni yang berukuran besar tanpa
lingga yang berada di tengah candi.
Candi
ini sudah tidak berbentuk lagi, karena tidak memungkinkan direkontruksi ulang
karena banyak bagian-bagian yang hilang, namun masih begitu banyak
relief-relief dan arca yang amsih ada disini dan amsih bisa dielajari. Bisa
ditemukan relief di sebuah batu yang menjadi bagian dari candi ini, relief ini
berbentuk dua orang dengan posisi menunduk dan berdiri, yang seakan-akan
menggambarkan rakyat tunduk kepada rajanya.