Cari Blog Ini

Minggu, 24 Juni 2018

CANDI GUNUNG SARI: SEJARAH, LOKASI, RUTE PERJALANAN, KONDISI, KEINDAHAN, BATU CANDI GUNUNG SARI MAGELANG



1.    Sejarah Candi Gunung Sari
Menurut Bapak Petrus, candi ini ditemukan pada tahun 1998 secara tidak seengaja. Pada waktu itu dari salah satu stasiun TV akan mendirikan sebuah pemancar di tempat ini. Dari hasil penelitian ternyata tepat di lokasi candi ini berada adalah lokasi sinyal yang paling kuat. Akhirnya diadakan penggalian du tempat tersebut untuk membuat pondasi pemancar. Saat penggalian ditemukan banyak sekali batu-batu andesit berukuran persegi, baik yang polos ataupun yang berornamen. Setelah digali lebih lanjut ditemukan lebih banyak lagi struktur batu terpendam di lokasi tersebut dan setelah diamatibatu-batu tersebur adalah sebuah bangunan candi, maka penggalian dihentikan dan dilaporkan ke BP3 Jateng. BP3 Jateng melakukan penelitian dan akhirnya menggali seluruh areal tersebut dan didapati reruntuhan sebuah candi. Dari penggalian ditemukan beberapa batu bergambar (seperti prasasti), batu-batu berelief, lumpang batu, dan sebuah yoni. Dari penemuan yoni tersebut daat disimpulkan bahwa candi ini beraliran Hindu. Sebenarnya sebelum candi ini ditemukansudah banyak batu-batu candi yang ditemukan di desa di bawah bukit ini. Karena ketidaktahuan masyarakat,batu-batu tersebut banyak yang dijadikan pondasi dan bahan bangunan rumah. Atass prakarsa pemerintah setempa, BP3, dan tokoh masyarakat akhirnya dilakukan pendekatan ke masyarakat supaya batu-batu candi tersebut dikembalikan ke lokasi candi dengan biaya ganti rugi yang cukup. Sebagian besar batu-batu dari desa sudah dibawa naik ke lokasi candi. Dan Pak Petrus selain bertugas menjaga, beliaulah yang berjasa menyusun dan mengelompokkan batu-batu di candi gunung sari menjadi rapi seperti sekarang ini. Tidak jauh dari candi terdapat sebuah pohon yang mungkin usianya sudah tua, di akar pohon tesebut masih banyak tetimbun batu-batu candi.

2.    Lokasi Candi
Candi Gunung Sari berada di Dusun Gunung Sari, Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.

3.    Rute Perjalanan menuju Candi Gunung Sari
a.    Dari Magelang atau dari Jogja setelah smpai di Gulon tepatnya setelah kali putih kalu dari jogja anda akan melihat papan nama Candi Gunung Sari di tepi jalan. Maju sedikit dari paan nama tersebut ada sebuah pertigaan, beloklah ke pertigaan tersebut.
b.    Setelah kurang lebih 2 km anda akan menjumpai sebuah ertigaan. Belok dan ikuti terus jalan tersebut dan anda sudah massuk ke dusun gunung sari.
c.    Berjalanlah terus masuk ke dusun sampai di bawah sebuah bukit. Parkirlah kendaraan pada warga sekitar dan naiklah ke atas bukit. Candi Gunung Sari ada di atass bukit tersebut.
4.    Kondisi Candi Gunung Sari saat ini
Kondisi Candi Gunung Sari telah runtuh. Saat ini hanya terlihat bagian kaki candinya saja. Kompleks percandian ini kurang lebih terdiri atas lima bangunan, antara lain sebuah candi induk dan empat buah candi perwara. Candi induk menghadap ke arah barat. Tiga candi perwara terletak berhadapan dengan candi induk, sedangkan satu lagi berada di selatan candi induk.
 
5.    Keindahan Candi Gunung Sari Magelang
Sehari-harinya, Candi Gunung Sari Magelang jarang sekali dikunjungi wisatawan, baik wisatawan domestic maupun mancanegara, hanya ada warga setempat yang sengaja singgah usai merawat kebuh maupun mencari kayu bakar di sekitar kawasan wisata candi. Dan bila ada bermaksud berlibur ke Candi Gunung Sari, mungkin anda akan bertemu dengan penjaga candi yang merawat candi, yaitu Bapak Sriyono.
            Candi Gunung Sari mungkin belum dikenal luas di Nusantara dan mancanegara, namun ternyata bagian puncak bukitnya, bisa dilihat pemandangan pepohonan hijau yang rindang dan indah. Anda cukup berjalan kaki menaiki puncak bukit selama 20 menit saja melalui lahan yang sebagian besarnya telah menjadi hak miliiki penduduk sekitar. Di sekeliling bukitnya terdapat sawah khas pedesaan, pemandangan alam yang sangat cantik dan khas.

6.    Batu Candi Gunung Sari Magelang
Bebatuan candi yang terdapat di puncak merupakan hasil temuan dari berbagai lokasi, dan selain di puncak bukit, ada beberapa batuan candi yang seringkali ditemukan di jalan menuju puncak. Struktur yang diduga kuat sebagai gerbang utama dari candi ini diyakini masih terpendam di dalam tanah. Beberapa batuan candi tampak sangat unik, ada yang berbentuk silinder dengan ujung yang setengah lingkaran dan di bagian dalamnya berongga serta memiliki lubang yang kabarnya merupakan tempat penyimpanan abu jenazah. Ada juga satu yoni yang berukuran besar tanpa lingga yang berada di tengah candi.
Candi ini sudah tidak berbentuk lagi, karena tidak memungkinkan direkontruksi ulang karena banyak bagian-bagian yang hilang, namun masih begitu banyak relief-relief dan arca yang amsih ada disini dan amsih bisa dielajari. Bisa ditemukan relief di sebuah batu yang menjadi bagian dari candi ini, relief ini berbentuk dua orang dengan posisi menunduk dan berdiri, yang seakan-akan menggambarkan rakyat tunduk kepada rajanya.