Cari Blog Ini

Minggu, 10 Februari 2019

Contoh Resensi Buku Antologi Puisi yang Berjudul Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak



Judul Buku                  : Antalogi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak
Penulis                         : Suyono Suyatno, Joko Adi Sasmito, dan Edi Yetti
Penerbit                       : Yayasan Obor Indonesia
Tahun Terbit                : Edisi Pertama Januari 2003
Jumlah Halaman          : 95 halaman
ISBN                           : 979-461-436-X
Dalam buku antalogi yang berjudul Antalogi Puisi Indonesia Modern dan Anak-Anak karya Suyono Suyatno, Joko Adi Sasmito, dan Edi Yetti ini terdapat puisi yang berjumlah 115 buah judul puisi yang dikemas dalam 95 halaman. Buku antalogi ini berisi kumpulan puisi-puisi karya penyair dewasa yang dianggap bisa diterima oleh kalangan anak-anak, serta puisi-puisi karya anak-anak. Perbandingan puisi yang ditulis oleh penyair dewasa dengan puisi yang ditulis anak-anak yaitu 80%  dengan 20%.
            Puisi yang ditulis oleh anak-anak yang dimuat dalam buku antalogi puisi ini berjumlah 35 judul puisi. Puisi-puisi tersebut bersumber dari puisi yang yang dikirim anak-anak ke majalah anak dan rubrik anak pada sejumlah surat kabar dan majalah diantaranya Cemerlang, Kompas, Sinar Harapan/Suara Pembaruan, Pelita, Suara Karya, Si Kuncung. Sementara puisi-puisi karya penyair dewasa berjumlah 80 judul puisi. Puisi tersebut bersumber dari buku antalogi karya mereka. Penyair-penyair tersebut antara lain Chairil Anwar Amir Hamzah, Subagio Sastrowardoyo, dan penyair-penyair dewasa lainnya.
Kelebihan dari buku Antalogi Puisi Indonesia dan Modern yaitu puisi yang dipilih dari anak-anak cukup berbobot meskipun puisi-puisi tersebut ditulis oleh anak-anak. Dengan demikian mampu memotivasi pembaca untuk lebih baik lagi dalam menciptakan puisi, terutama bagi pembaca yang sudah tidak anak-anak lagi. Sementara puisi yang ditulis oleh penyair dewasa dipilih dari penyair-penyair yang terkenal. Hal ini membantu mengenalkan anak-anak dengan penyair-penyairpuisi serta karyanya. 
Sementara kekurangan buku ini yaitu tiap judul puisi tidak ditulis di halaman yang berbeda. Hal ini membuat minat anak-anak sebagai sasaran utama penulis, kurang tertarik untuk membaca karena terlalu banyak tulisan. Selain itu, kurangnya gambar pendukung juga membuat minat untuk membaca buku ini kurang pula. Padahal anak-anak pada umumnya menyukai buku dengan sedikit tulisan dan banyak gambar yang menarik. Cover dari buku ini pun kurang mencirikan bahwa antalogi puisi ini ditujukan kepada anak-anak dan berisi puisi anak-anak pula.