Faktor
Luar (Eksternal) terhadap Pertumbuhan
Tumbuhan
Faktor
eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh-tumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor-faktor
luar tersebut
adalah sebagai berikut:
1.
Cahaya/Sinar Matahari
Cahaya atau sinar matahari sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk kelangsungan hidupnya, sebab sinar matahari merupakan sumber energi yang digunakan untuk proses berlangsungnya fotosintesis di dalam daundaun tumbuhan hijau. Dari proses fotosintesis akan dihasilkan zat makanan yang sangat berpengaruh terhadap pembelahan sel pada pertumbuhan tanaman.
Tetapi pada kenyataannya, pertumbuhan tanaman yang cukup sinar matahari lebih lambat jika dibandingkan dengan tanaman yang kekurangan sinar matahari. Kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat tidak ada sinar matahari (gelap) ternyata akan tumbuh lebih cepat, memiliki daun kecil dan tipis berwarna kekuning-kuningan, batangnya lemah, dan akarnya tidak banyak, sedangkan kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat ada sinar matahari akan tumbuh lebih lambat, memiliki daun yang tumbuh di antara kotiledon, cepat menghijau dan tebal, batangnya kuat, dan akarnya banyak. Hal ini terjadi karena pada daun yang tidak mendapat sinar matahari akan mengandung air lebih banyak sedangkan zat gulanya lebih sedikit.
Cahaya atau sinar matahari sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk kelangsungan hidupnya, sebab sinar matahari merupakan sumber energi yang digunakan untuk proses berlangsungnya fotosintesis di dalam daundaun tumbuhan hijau. Dari proses fotosintesis akan dihasilkan zat makanan yang sangat berpengaruh terhadap pembelahan sel pada pertumbuhan tanaman.
Tetapi pada kenyataannya, pertumbuhan tanaman yang cukup sinar matahari lebih lambat jika dibandingkan dengan tanaman yang kekurangan sinar matahari. Kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat tidak ada sinar matahari (gelap) ternyata akan tumbuh lebih cepat, memiliki daun kecil dan tipis berwarna kekuning-kuningan, batangnya lemah, dan akarnya tidak banyak, sedangkan kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat ada sinar matahari akan tumbuh lebih lambat, memiliki daun yang tumbuh di antara kotiledon, cepat menghijau dan tebal, batangnya kuat, dan akarnya banyak. Hal ini terjadi karena pada daun yang tidak mendapat sinar matahari akan mengandung air lebih banyak sedangkan zat gulanya lebih sedikit.
Akibatnya jumlah
jaringan mesofil meningkat sehingga daun yang terbentuk menjadi lebih lebar dan
tipis. Adapun
pada daun yang mendapat sinar matahari akan mengandung sedikit air dan jumlah gulanya
banyak, akibatnya akan cepat mengadakan respirasi dan fotosintesis, sehingga
daunnya menjadi lebih tebal menghijau, jaringan palisadenya berlapis-lapis,
lapisan kutikula menebal sehingga terbentuk daun
yang lebih tebal dan sempit, berwarna hijau. Setiap tumbuhan mempunyai respon
yang berbedabeda terhadap periode penyinaran cahaya matahari, yang disebut fotoperiodisme.
Di daerah yang beriklim sedang akan
mengalami empat musim sehingga tumbuh-tumbuhan akan mengalami penyinaran yang
bervariasi setiap musim.
Berdasarkan respon
tumbuhan terhadap periode penyinaran inilah, tumbuhan
dapat dikelompokkan menjadi: tumbuhan berhari pendek, tumbuhan berhari netral,
dan tumbuhan berhari panjang.
a. Tumbuhan berhari pendek
Tumbuhan berhari pendek merupakan tumbuhan yang dapat berbunga ketika periode
a. Tumbuhan berhari pendek
Tumbuhan berhari pendek merupakan tumbuhan yang dapat berbunga ketika periode
gelap
lebih panjang dari pada pencahayaan.
Misalnya
bunga dahlia, aster, strawberi, krisan.
b. Tumbuhan berhari netral
Tumbuhan berhari netral merupakan tumbuhan berbunga yang tidak dipengaruhi oleh
b. Tumbuhan berhari netral
Tumbuhan berhari netral merupakan tumbuhan berbunga yang tidak dipengaruhi oleh
lamanya/panjangnya
hari penyinaran.
Misalnya
bunga matahari, mawar, dan kipas.
c. Tumbuhan berhari panjang
Tumbuhan berhari panjang merupakan tumbuhan yang berbunga ketika periode
c. Tumbuhan berhari panjang
Tumbuhan berhari panjang merupakan tumbuhan yang berbunga ketika periode
pencahayaan
lebih lama/panjang daripada periode gelap.
Misalnya bayam, selada, kentang, dan gandum.
Misalnya bayam, selada, kentang, dan gandum.
2.
Suhu (Temperatur)
Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan optimal, maka diperlukan adanya suhu ideal yang disebut temperatur optimum. Di Indonesia pada daerah tropis temperature optimum tumbuhan berkisar antara 22o - 37o C, di daerah dingin atau kutub temperatur optimumnya akan lebih rendah daripada daerah tropis dan sebaliknya di daerah panas seperti hutan pasir akan lebih tinggi dari daerah tropis.
Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan optimal, maka diperlukan adanya suhu ideal yang disebut temperatur optimum. Di Indonesia pada daerah tropis temperature optimum tumbuhan berkisar antara 22o - 37o C, di daerah dingin atau kutub temperatur optimumnya akan lebih rendah daripada daerah tropis dan sebaliknya di daerah panas seperti hutan pasir akan lebih tinggi dari daerah tropis.
Contohnya pertumbuhan jagung berkisar
antara 30oC–35oC. Jika tumbuhan masih mampu melakukan pertumbuhan
dan perkembangan pada temperatur rendah disebut temperatur minimum, sebaliknya
jika tumbuhan masih mampu tumbuh dan berkembang pada temperatur tertinggi
disebut temperatur maksimum. Apabila tumbuhan berada lebih rendah dari
temperatur minimum atau lebih tinggi dari temperatur maksimum, maka tumbuhan tersebut
akan mati.
3.
Kelembapan Udara
Kelembapan udara di sekitar tempat tumbuhan sangat
berpengaruh terhadapproses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut. Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang
lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, karena pada kondisi
seperti itu tanaman menyerap banyak air dan penguapan (transpirasi) air
semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan
pemanjangan sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada jenis tumbuhan
pada proses pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal justru berada pada
kondisi tidak lembab atau kering, contohnya pohon manga yang akan bertunas dan
bersemi, bahkan berbuah pada saat musim kemarau yang
kurang air.
4.
Air dan Unsur Hara Tanah
Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. Fotosintesis
b. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
d. Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah.
e. Berperan dalam proses metabolisme sel.
Jika tumbuhan kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan. Unsur-unsur hara (nutrisi) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan disebut unsur makro, misalnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium, dan magnesium.
Adapun nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit disebut unsur mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan nikel. Jika di dalam tanah terdapat sedikit unsur hara seperti kekurangan nitrogen, maka pertumbuhan akar akan lebih cepat atau lebih besar, sedangkan pertumbuhan tajuknya menjadi terhambat atau kecil. Sebaliknya jika di dalam tanah kaya nitrogen maka pertumbuhan tajuk akan lebih cepat daripada pertumbuhan akarnya. Dengan demikian terdapat hubungan erat antara pertumbuhan akar dan tajuk tanaman. Akar berfungsi untuk menyerap air tanah dan tajuk berfungsi untuk melakukan sintesis senyawa organic (makanan).
Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. Fotosintesis
b. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
d. Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah.
e. Berperan dalam proses metabolisme sel.
Jika tumbuhan kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan. Unsur-unsur hara (nutrisi) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan disebut unsur makro, misalnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium, dan magnesium.
Adapun nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit disebut unsur mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan nikel. Jika di dalam tanah terdapat sedikit unsur hara seperti kekurangan nitrogen, maka pertumbuhan akar akan lebih cepat atau lebih besar, sedangkan pertumbuhan tajuknya menjadi terhambat atau kecil. Sebaliknya jika di dalam tanah kaya nitrogen maka pertumbuhan tajuk akan lebih cepat daripada pertumbuhan akarnya. Dengan demikian terdapat hubungan erat antara pertumbuhan akar dan tajuk tanaman. Akar berfungsi untuk menyerap air tanah dan tajuk berfungsi untuk melakukan sintesis senyawa organic (makanan).
5.
Derajat Keasaman/pH
Derajat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang bersifat asam terhadap tanah padsolik merah kuning (PMK), agar tanaman dapat tumbuh dengan baik maka jenis tanah ini ditambahkan keasaman dengan pengapuran.
Derajat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang bersifat asam terhadap tanah padsolik merah kuning (PMK), agar tanaman dapat tumbuh dengan baik maka jenis tanah ini ditambahkan keasaman dengan pengapuran.